LONDON (voa-islam.com) - Berbagai laporan badan intelijen dan anti terorisme Uni Eropa, menyebutkan jumlah warga Eropa yang bergabung Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang, kata badan antiterorisme Uni Eropa kepada AFP, Jum'at, 25/9/2019.
Gilles de Kerchove juga memperingatkan bahwa serangan udara pihak Barat akan meningkatkan serangan balasan di Eropa. Pasukan pimpinan Amerika Serikat melancarkan hampir 200 serangan udara terhadap posisi ISIS di Irak sejak bulan Agustus, dan sejak hari Senin AS mulai melancarkan serangan ke posisi ISIS di Suriah.
Parlemen Inggris dijadwalkan akan melakukan pemungutan suara mengenai kemungkinan serangan udara di Irak pada hari Jumat (26 September).
ISIS menguasai banyak wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Termasuk kota Mosul, yang merupakan kota kedua terbesar di Irak. Amerika Serikat menggalang 50 negara Barat dan Arab, memerangi ISIS.
Presiden Barack Obama berbicara di Dewan Keamanan (DK) PBB di New, dan meminta kepada seluruh dunia melakukan pencegahan terhadap warganya agar tidak pergi ke Irak dan Suriah.
CIA memperkirakan ISIS memiliki sampai 35.000 pasukan yang terlatih di Irak dan Suriah, tiga kali lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya. Sekarang mereka sedang mengkaji ulang strategi perang menghadapi kampanye militer Barat dan Arab. Tapi, nampaknya serangan koalisi Barat dan Arab, tak membuat mereka menjadi kecut. (afgh/aby/voa-islam.com)