View Full Version
Senin, 13 Oct 2014

Konferensi Pembangunan Gaza Menyetujui Dana $ 5,4 Miliar Dollar

CAIRO (voa-islam.com) Berlangsung konferensi internasional di Cairo, yang mengagendakan pembangunan kembali Jalur Gaza yang hancur lebur, akibat invasi militer Zionis-Israel. Konferensi itu dihadiri para menteri luar negeri seluruh dunia, dan termasuk Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Konferensi pembangunan kembali Jalur Gaza, memutuskan dana pembangunan sebesar $ 5,4 miliar dolar, ungkap Menteri Luar Negeri Norwegia. Sementara itu, pemerintah Qatar menjamin akan memberikan bantuan sebesar $ 1 miliar dolar.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam konferensi internasional tentang pembangunan kembali Jalur Gaza di ibukota Mesir Kairo, berjanji menyumbangkan total dana sebesar $ 5,4 miliar, Minggu, 13/11/2014.

Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende, yang negaranya mensponsori konferensi, bersama-sama dengan Mesir dan Otoritas Palestina, mengatakan bahwa setengah dari dana yang dijanjikan akan digunakan pembangunan wilayah Palestina yang hancur akibat invasi militer oleh Zionis-Israel.

Borge mengatakan peserta konferensi berkomitmen memberikan kontribusi bantuan ini sebagai tanggapan terhadap kebutuhan rakyat Palestina yang diputuskan sebesar $ 5,4 miliar dolar. 

Brende, membacakan pernyataan akhir dari konferensi dengan didampingi Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukri, mengatakan masyarakat internasional telah berkomitmen  memberikan dukungan keuangan mulai  tahun depan.

Brende menambahkan negara-negara yang berpartisipasi dalam konferensi itu, bersepakat solusi dua negara - berdasarkan konvensi internasional - akan menjadi satu-satunya solusi bagi konflik Palestina-Israel, di satu sisi, dan jalan menuju perdamaian antara Arab dan Israel, di sisi lain. Sekalipun, kesepakatan ini, belum tentu mulus, dan dapat diterima kalangan Palestina.

Negara Teluk Arab Qatar mengatakan akan memberikan $ 1 miliar dalam pembanguna kembali Gaza. "Pemerintah Qatar mengumumkan partisipasinya dengan memberikan bantuan sebesar $ 1 miliar bagi pembangunan kemballi Gaza," kata Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Attiya pada pertemuan di Kairo.

Prancis membantu $ 38 juta dolar bagi pembangunan kembali  Jalur Gaza, hancur oleh serangan militer baru-baru ini Israel. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menyerukan Palestina dan Israel untuk melanjutkan perundingan dengan tujuan mengangkat pengepungan Israel di Jalur Gaza.

Fabius menekankan pentingnya pembentukan negara Palestina, dan memperingatkan bahwa solusi dua negara saat ini dalam bahaya, karena pembangunan permukiman Israel yang sedang berlangsung.

Menteri Luar Negeri Italia Federica Mogherini, sementara itu, mengatakan negaranya akan memberikan kontribusi $ 24 juta dolar bagi pembangunan kembali Gaza. Roma juga akan mengalokasikan tambahan $ 40 juta dolar.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengumumkan $ 212 juta dolar, berupa bantuan langsung bagi pembangunan kembali Gaza. PBB memberikan bantuan sebesar $ 2.1 miliar dolar untuk pembanguna kembali Gaza. Smentara itu, Turki menyumbangkan bantuan sebesar $ 200 juta dolar.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan  bahwa badan internasional itu bekerja sama dengan mitra dan pemerintah Palestina pada rencananya memberikan bantuan $ 2.1 miliar dolar bagi pembangunan kembali Jalur Gaza. 

"Kami di sini berdiri dengan rakyat Gaza yang telah mengalami seramgam militer yang mengerikan dari penderitaan," kata Ban dalam konferensi internasional tentang rekonstruksi Gaza di Kairo, mengacu pada perang baru-baru ini Israel 51 hari.

Sekjen PBB ingat ketika masyarakat internasional berkumpul di Mesir, tahun 2009 - di mana membahas pembangunan kembali Gaza akibat serangan militer oleh Israel yang menghancurkan di Gaza.

"Kami menjanjikan dukungan internasional bagi Gaza. Kami menyatakan komitmen kami. Kami bertekad untuk membangun kembali Gaza," kenangnya. "Namun, di sini kita tidak menginginkan siklus kembalinya perang yang menghancurkan berulang lagi, dan hanya lebih buruk."

"Gaza tetap mudah tersulut perang", memperingatkan Sekjen PBB.
Dia menegaskan kebutuhan untuk mengatasi akar penyebab permusuhan baru-baru ini: pendudukan ketat yang telah berlangsung hampir setengah abad, penolakan terus hak-hak Palestina dan kurangnya kemajuan nyata dalam negosiasi perdamaian.

Ban Ki-moon, mengatakan, semua fihak harus datang bersama-sama untuk memetakan arah yang jelas menuju perdamaian yang adil dan final.

"Saya tidak ingin berulang lagi konferensi seperti ini menjadi sebuah ritual. Pembangunan yang sudah kita lakukan, kemudian dihancurkan kembali dengan perang, dan mengharapkan bantuan masyarakat internsional", tambahnya. Tapi, perang yang berulangkali ini, sebagai bentuk kejahatan Zionis-Israel.

Sejak Hamas memenangkna pemilihan legislatif  tahun 2006, Zionis Israel telah memberlakukan blokade baik darat dan laut di Jalur Gaza. Israel memperketat blokade lebih lanjut setelah Hamas merebut kekuasaan di tangan Fatah.

Namun, para menteri luar negeri dari berbagai negara dunia, tidak mengeluarkan sikap apapun atas kejahatan Zionis-Israel, yang telah menghancurkan Gaza, dan membunuh ribuan penduduk sipil yang tidak berdosa.

Seharusnya, para menteri luar negeri itu, menyeret para pemimpin Zionis ke Mahkamah Kejahatan Perang Internasional untuk diadili. Bukan hanya membangun kembali Gaza.[dimas/wb/voa-islam.com]  


latestnews

View Full Version