BAGDAD (voa-islam.com) - Serangan bom mobil yang dahsyat di kota Bagdad, sedikitnya menewaskan 34 orang dan puluhan lainnya terluka karena dua ledakan bom di ibu kota Irak, Baghdad, Senin, 27/10/2014.
Serangan pertama terjadi ketika seorang pembom bunuh diri menabrakkan sebuah kendaraan militer Humvee ke pos pemeriksaan di selatan Baghdad, menewaskan paling tidak 24 orang, kata sejumlah pejabat Irak.
Serangan kedua adalah pemboman mobil di dalam Baghdad yang menewaskan paling tidak 10 orang, dan melukai pulluhan lainnya. Ratusan orang tewas, akibat sejumlah serangan bom di Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Pos pemeriksaan tempat ledakan pertama terjadi berada di dekat kota Jurf al-Sakhar, sekitar 50 km selatan Baghdad. Serangan bom mobl itu menargetkan kekuatan keamanan Irak dan milisi Syiah yang menjaga pos pemeriksaan.
Humvee yang dipakai dalam serangan itu kemungkinan didapat dari pasukan pemerintah, kata sejumlah laporan. Para pejuang ISIS, yang terus berperang dengan pasukan pemerintah Irak dan milisi Syi'ah. Sementara itu, pemerintah Irak melakukan ofensive militer ke kota Jurf al-Shakkar, dan gagal.
Kekuatan ISIS terus mengintensifkan perang melawan rezim Syi'ah di seluruh wilayah Irak. Termasuk serangan menggunakan bom mobil, dan bom 'bunuh diri', dan ini membuat pemerintah Irak, semakin cemas, bersamaan luasnya serangan dengan bom mobil.
Ibukota Bagdad, sekarang kondisi yang sangat rentan dan mengkawatirkan akan jatuh ke tangna ISIS, karena usaha-usaha mendepak ISIS dengan menggunakan milisi Kurdi dengan dibantu oleh kekuatan koalisi AS, Irak, dan Iran, sampai hari ini belum berhasil melumpuhkan ISIS.
Perang yang paling dahsyat berkecemuk di Kobane, kota strategis di perbatasan Turki, dan menjadi suplai bagi logistik dan senjata kepada milisi Kurdi di Suriah dan Irak. ISIS terus bertempur memperebutkan kota Kobane yang dinilai sangat strategis. [afgh/aby/voa-islam.com]