View Full Version
Jum'at, 12 Dec 2014

Presiden AS George Bush Harus Bertanggung Jawab Atas Penyiksaan Tersangka Teroris

WASHINGTON (voa-islam.com) - Direktur CIA, John Brennan,  menegaskan pembelaannya atas metode interogasi lembaganya pasca-11 September namun mengakui beberapa teknik 'keras' dan 'mengerikan'.

Hal tersebut diungkapkannya dalam konferensi pers di markas besar CIA yang jarang dilakukan, Kamis 11 Desember waktu setempat, dengan menambahkan CIA melakukan 'banyak hal yang benar ketika tidak ada jawaban yang mudah'.

"Mereka melakukan hal yang diminta untuk melayani bangsa mereka," tegasnya. John Brennan juga mengatakan bahwa semua tindakan yang dilaukan oleh agen CIA itu, diketahui oleh Presiden George Bush. Jadi tindakan para agen CIA, tidak ada yang diketahui oleh Bush.

Tak lama setelah diumumkannya laporan komite Senat Amerika Serikat tentang tehnik intergogasi CIA yang dinilai 'brutal dan mengerikan' terhadap tersangka teroris itu, dibela ole John Brennan, dan dikatakannya sebagai tindakan pencegahan serangan, penangkapan teroris dan penyelamatan jiwa orang, ujarnya.

Bagaimanapun dalam pernyataan terbarunya di markas CIA di Virgina, dia mengatakan tidak bisa dipastikan antara 'teknik interogarsi canggih' atau EIT yang menyebabkan mereka bisa mendapatkan informasi dari tersangka teroris.

"Hubungan sebab dan akibat antara penggunaan EIT dan informasi yang diberikan oleh tahanan setelah itu, dalam pandangan saya, tidak bisa diketahui," tambahnya.

Brennan mengakui beberapa aparat bertindak di luar otoritasnya namun sebagian besar melaksanakan tugasnya dengan tepat.

Laporan Komite Intelijen Senat setebal 6.000 halaman itu tergolng sangat rahasia, dan hanya ringkasan setebal 480 halaman saja yang diumumkan. Laporan itu diumumkan oleh Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein, dari Partai Demokrat, pada Selasa 9 Desember.

Presiden Barack Obama pernah mengatakan berdasarkan pandangannya, teknik yang digunakan sama dengan penyiksaan. Program ini dihentikan Presiden Obama tak lama setelah dia masuk Gedung Putih pada tahun 2009.

Sekarang menjadi perdebatan luas atas tindakan agen-agen CIA yang melakukan tindakan interogasi yang brutal dan mengerikan itu, dan publik ingin mendapatkan informasi, dan menghukum agen-agen CIA yang sudah melakukan tindakan diluar norma. Sejumlah kalangan terutama hak-hak asasi manusia juga menuntut Presiden Bush diadili atas kejahatannya itu.

Faktanya dengan tindakan yang sangat keras dalam interogasi oleh agen-agen CIA terhadap tersangka teroris itu, tidak menambah aman kondisi global. Justru semakin menuju kekacauan global dengan perang yang terjadi di Irak, Suriah, Yaman, Somalia, Libya, Nigeria dan sejumlah negara lainnya. [afgh/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version