View Full Version
Selasa, 30 Dec 2014

Tokoh Serangan Mumbai Dibebaskan Pemerintah Pakistan

ISLAMABAD (voa-islam.com) - Ada perubahan politik di Pakistan. Perdana Menteri Pakistan Nawas Sharif membebaskan "Pemimpin" serangan kelompok militan Mumbai, yang pernah melakukan sejumlah serangan dan menewaskan 165 orang.

Sebelumnya, Taliban Pakistan melancarkan serangan yang membabi buta ke sebuah sekolah sehingga menewaskan 149 murid. Serangan ini menimbulkan ketegangan politik di negeri Benazir Buto itu.

Pemerintah Pakistan pun memerintahkan pasukan militer Pakistan untuk mengeksekusi 500 tahanan Taliban, setelah sebelumnya melakukan tindakan sapu bersih terhadap Taliban di Karachi. Selain itu, Pakistan pun melakukan operasi militer di seluruh wilayah Pakistan, termasuk di perbatasan antara Pakistan dan Afganistan.

Di tengah situasi yang genting tersebut, tiba-tiba pemerintahan Nawas Sharif membebaskan "Pemimpin" serangan kelompok militan Mumbai, yang pada tahun 2008 memenangkan banding terhadap penahanannya di Pakistan.

Zaki-ur-Rehman Lakhvi mengatakan, perintah penahanan yang dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan pada minggu lalu melanggar hak-haknya, karena dirinya telah diberikan pembebasan bersyarat oleh pengadilan lain.

Para pengamat mengatakan, Lakhvi akan dibebaskan begitu masalah administrasi selesai. Pemerintah India menyatakan, kelompok milisi Pakistan tersebut melakukan sejumlah serangan yang menewaskan 165 orang.

Pakistan tidak menghukum siapapun terkait perencanaan serangan. Lakhvi adalah satu dari tujuh orang yang diduga melakukan serangan dan saat ini dipenjara sementara menunggu pengadilan selama enam tahun. Sembilan orang lainnya didakwa secara in absentia.

Mungkin ini sebagai langkah awal yang dilakukan oleh Perdana Menteri Nawas Sharif yang  ingin mendinginkan ketegangan politik di Pakistan. Karena membiarkan ketegangan politik dengan Taliban hanya akan merugikan kepentingan Pakistan. Terutama di bidang keamanan. Karena konflik dengan Taliban hanyalah akan menghancurkan keamanan Pakistan.

Sementara itu, AS dan Koalisi tengah bersiap-siap memindahkan arsenal militernya dari Afghanistan, menyusul jadwal penarikan pasukan dari Afghanistan, yang dijadwalkan mulai awal Januari 2015 ini. AS hanya menyisakan 13.000 pasukannya non-combatan, dan akan menjadi pelatih pasukan Afghanistan.

Namun, diperkirakan pemerintahan Afghanistan, di bawah Presiden Ashraf Ghani, tidak akan bertahan lama. Pasti akan jatuh ke tangan Taliban. Karena, pemerintahan Kabul tidak efektif, dan dua pertiga wilayah Afghanistan, tetap berada dibawah kontrol Taliban. Jika Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, maka Pakistan harus berhubungan dengan pemerintahan Taliban, dan Taliban Pakistan akan semakin kuat posisinya. [dimas/aby/may/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version