View Full Version
Senin, 05 Jan 2015

Boko Haram Semakin Meluaskan Pengaruhnya di Negeria

JAKARTA (voa-islam.com) - Kelompok Islam Boko Haram semakin meluaskan pengaruhnya di Nigeria. Militer Nigeria sampai hari ini tidak berhasil menghancurkan Boko Haram.

Bahkan, belum lama ini Boko menguasai sebuah kota dan markas militer multinasional yang penting di Nigeria timur laut, kata sejumlah pejabat dan saksi mata.

Seorang senator di negara bagian Borno mengatakan pasukan meninggalkan markas di kota Baga setelah diserang hari Sabtu (3 Januari).

Penduduk Baga, yang melarikan diri dengan menggunakan perahu ke negara tetangga Chad, mengatakan banyak orang tewas dan kota tersebut dibakar.

Baga, tempat terjadinya pembantaian militer Nigeria di tahun 2013, adalah kota terakhir di daerah Borno Utara yang masih dikuasai pemerintah.

Di tempat tersebut terdapat markas Gugus Kerja Bersama Multinasioanl, MNTJF. yang terdiri dari pasukan Nigeria, Chad, dan Niger.

Dibentuk pada tahun 1998 untuk mengatasi kejahatan antar perbatasan di daerah Danau Chad, pasukan tersebut akhir-akhir ini berusaha mengatasi Boko Haram.

Kelompok militan tersebut menyerang sejumlah kota dan desa hampir setiap hari, menculik penduduk termasuk anak laki-laki dan perempuan, lapor pengamat keamanan Afrika, Mary Harper.

Militer, termasuk penasehat dan pengamat Barat, sepertinya tidak mampu mengatasi masalah, tambahnya. 

Sementara itu, warga Nigeria dilarang bepergian melalui jalur darat di wilayah Provinsi Borno selama malam Natal dan sehari setelah Natal untuk mencegah serangan kelompok militan Islam, demikian peringatan tentara negara itu.

Juru bicara militer Nigeria, Kolonel Sani Usman mengatakan, kelompok militan Boko Haram berencana meluncurkan "serangan besar-besaran" selama periode Natal di Borno, terutama di ibu kota Borno, Maiduguri. 

Keputusan ini menyebabkan ribuan orang bergegas melakukan perjalanan lebih awal di provinsi tersebut, kata para wartawan.

Sebelumnya, otoritas Provinsi Yobe -yang berdekatan dengan provinsi Borno- telah melarang masyarakat berkendaraan memasuki atau meninggalkan wilayah itu.

Kelompok militan Boko Haram selama ini dikenal sering menjadikan gereja sebagai sasaran serangan.

Di hari Natal 2011, kelompok Boko Haram mengebom gereja Katolik St Theresa di Madalla di dekat ibukotga, Abuja, dan menewaskan sedikitnya 43 orang.

Pada malam Natal 2010, setidaknya 32 orang tewas dalam ledakan bom di gereja di salah satu Negara bagian itu.

Selama ini, kelompok Boko Haram sering melakukan serangan di Provinsi Borno, Yobe dan Adamawa, sehingga pemerintah Nigeria memberlakukan status keadaan darurat di wilayah itu sejak tahun lalu.

Namun, kelompok ini terus meningkatkan serangan, memperluas wilayah kekuasaannya di Borno dan menangkap ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam penggerebekan di kota dan desa.

Kelompok Boko Haram menggelar aksi kekerasan di Nigeria sejak tahun 2009 untuk mendirikan negara Islam. 

Di tahun 2014, setidaknya 2.000 warga sipil telah tewas oleh aksi kekerasan yang dilakukan kelompok ini. Penculikan lebih dari 200 siswi sekolah menengah oleh militan Boko Haram pada bulan April lalu telah memicu kemarahan dunia internasional.

Semua kekerasan yang dijalankan oleh Boko Haram ini, sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim yang berkuasa di Nigeria, di mana Nigeria dipimpin oleh seorang pendeta Goodluck Jonathan.

Goodluck Jonathan seorang jendral, dan telah melakukan diskriminasi di Nigeria. Kelompok Boko Haram, menentang semua budaya Barat, dan ingin menegakkan Syariah Islam di negeri yang mayoritas  penduduknya beragama Islam. (afgh/dbs/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version