PARIS (voa-islam.com) - Orang Barat, kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) harus mengerti, bahwa di dunia ini, tidak ada manusia yang setiap saat didoakan oleh jutaan orang setiap saat, kecuali Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam.
Melecehkan dan menghina Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam, hanya melahirkan permusuhan, bahkan menyulut perang yang sangat dahsyat. Setiap Muslim akan bersedia berbuat apa, dan mengorbankan seluruh raganya guna membela Nabi Shallahu alaihi wasslam.
Sekarang, di mana berlangsung unjuk rasa menentang pembunuhan di kantor majalah Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, berlangsung di beberapa kota Prancis dan Eropa lainnya.
Ribuan orang berkumpul di Alun-alun Place de la Republique di pusat kota Paris, Rabu (07/01) malam, menggelar aksi siaga dan banyak yang membawa plakat bertuluskan 'Je suis Charlie' atau 'Saya Charlie'.
Tumpukan pulpen -yang mencerminkan kebebasan berekspresi- dan lilin diletakkan di alun-alun itu untuk mengenang para korban.
Sementara itu puluhan ribu lainnya menggelar aksi serupa di sejumlah kota Prancis, antara lain di Lyon, Toulouse, dan Montpellier.
Warga beberapa kota Eropa lainnya, seperti London, Berlin, Madrid, dan Brussel juga menggelar acara yang sama.
Para pemimpin dunia, seperti Presiden Barack Obama dan Ratu Elizabeth,ikut menyampaikan duka maupun mengecamnya sebagai serangan barbar.
Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan serangan tersebut sebagai 'pembunuhan pengecut' dan mengatakan hari berkabung nasional pada Kamis 8 Januari.
"Kita akan melakukan apa pun yang bisa untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan menyerukan persatuan nasional."
Keamanan ditingkatkan di seluruh Prancis setelah serangan ini sementara polisi melakukan operasi untuk memburu penyerangnya.
Polisi mengatakan pria bersenjata yang mengenakan topeng itu melarikan diri ke arah utara Paris sebelum meninggalkan mobilnya dan membajak mobil lainnya.
Media-media Prancis sudah menyebut nama para tersangka penyerang dengan mengutip sumber-sumber kepolisian.
Di mana dua orang pria bersenjata menyerbu masuk ke kantor Charlie Hebdo itu ketika sedang berlangsung rapat redaksi dan memekik Allahu Akbar saat melakukan serangan.
Pemimpin redaksinya, Stephane Charbonnier yang kerap dipanggil Charb, merupakan salah satu yang ikut tewas, bersama tiga kartunis lainnya yang sudah menghina Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam.
Kantor majalah satir ini sempat dilempar bom bensi pada tahun 2011, sehari setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, sementara Charb mendapat ancaman pembunuhan beberapa kali.
Pemimpin Charlie Hebo, Charb tewas seketika bersama dengan 11 anggota redaksi lainnya. Rakyat Uni Eropa marah terhadap pembunuhan 11 orang anggota redaksi dan pemimpinnya.
Tapi, rakyat Eropa tidak pernah terbetik hati nuraninya, melihat pembantaian pasukan Perancis di Afghanistan, Mali, Libya, dan sejumlah negara lainnya. Mengapa mereka tidak adil? [dimas/aby/voa-islam.com]