View Full Version
Jum'at, 16 Jan 2015

Utusan PBB Mistura : Pejuang ISIS Hanya 20 Mil Dari Kota Aleppo

DAMASKUS (voa-islam.com) - Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) posisinya  "hanya 20 mil jauhnya" dari kota terbesar kedua Suriah Aleppo, ungkap utusan perdamaian PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, Kamis, 15/1/2014.

"Saya hanya bertekad untuk meningkatkan usaha gencatan, karenaAleppo tidak dapat ditinggalkan," kata De Mistura. Dia, bersumpah untuk mengupayakan gencatan senjata di antara pasukan pemerintah dan oposisi di kota itu.

"Kami terlibat dalam diskusi yang intens dengan pemerintah ... dan oposisi mengenai pembekuan," katanya.

De Mistura, seorang diplomat Swedia-Italia ditunjuk sebagai utusan PBB di Suriah pada bulan Juli, kata Aleppo adalah "jantung dan menjadi simbol semua kehidupan Suriah."

Alepopo sangat penting dan strategis, "karena memiliki jumlah pengungsi tertinggi, dan  dua tahun lebih menghadapi penderitaan," tambahnya.

De Mistura mengatakan masyarakat internasional harus memastikan bahwa konflik Suriah tidak memasuki jantung kota Aleppo, yang akan mengakibatkan kehancuran total bagi kehidupan rakyat Suriah secara total, tambahnya. Usaha-usaha solusi politik harus dilakukan tahun ini, tambahnya.

"Kita perlu memastikan bahwa hal ini tidak menjadi seperti 2014, ketika kita mendengar adanya penolakan dari kita semua, termasuk PBB, dan tidak ada yang benar-benar terjadi”. Ini hanya akan membuat kondisi Aleppo lebih menderita.

 Warga Muslim telah menghadapi ancaman bersaman kemungkinan usaha ISIS, memenangkan perang dan menguasai Aleppo, di mana sebuah jembatan hancur yang menghubungkan Aleppo dengan Damaskus di Maaret kota al-Naaman di provinsi Idlib 14 Januari 2015.

De Mistura mengatakan konflik Suriah telah menghancurkan  12 juta warga Suriah yang membutuhkan bantuan, diantaranya 7,6 juta berdiaspora menjadi pengungsi, 3,3 juta meninggalkan Suriah, dan angka yang tewas akibat perang mencapai 320.000 jiwa. 

Kota kuno Aleppo telah diperebutkan dengan habis-habisan sejak pejuang ISIS melakukan perlawanan terhadap Presiden Bashar al-Assad dimulai pada tahun 2011. Para pejuang ISIS berusaha terus mendekati ibukota Damaskus.

Namun, Bashar al-Assad sekarang mendapatkan dukungan dari Barat dan negara-negara Arab. Berbagai informasi menyebutkan kota Kobane yang sekarang diperebutkan itu, hampir jatuh ke tangan kelompok Kurdi. Tapi, perang  tetap berkecamuk dengan dahsyat.

Dikawatirkan ISIS akan menyapu kota Aleppo dengan serangan yang lebih dahsyat lagi. Ini tidak kesudahan, karena scenario telah berubah di mana sekarang ini, para pemimpin Arab dan Barat memperkuat posisi Assad.

Jatuhnya Suriah dikawatirkan akan menjadi ancaman bagi keamanan Zionis-Israel, termasuk Lebanon, dan Irak  serta Iran yang menjadi sekutu Barat. 

Barat sekarang menjadikan Syi’ah dan sekutu barunya dalam memerangi mujahidin Sunni,  yang ingin membebaskan tanah air mereka dari penjajahan kafir musyrik. (afgh/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version