LONDON (voa-islam.com) - Ribuan Muslim Inggris memprotes karikatur di majalah satir Perancis Charlie Hebdo, dalam demonstrasi di dekat kantor Perdana Menteri David Cameron pada hari Minggu, 7/2/2015.
Kerumunan berbaris ke Downing Street memegang poster bertuliskan "Charlie dan pabrik penyalahgunaan", "Kami mencintai Nabi Muhammad (saw) lebih dari hidup kita", dan "Penghinaan bukanlah kebebasan".
Pembicara yang melakukan orasi dalam aksi protes terhadap penghina Nabi dan mengadakan doa bersama, sebelum perwakilan menyampaikan petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 100.000 Muslim Inggris ke kantor Perdana Menteri David Cameron di Downing Street.
Petisi itu menggambarkan karikatur sebagai "penghinaan terhadap norma-norma masyarakat yang beradab". Aksi ini akan berlanjut terus, sebagai bentuk protes Muslim Inggris terhadap penghina Nabi, melalui media Charlie Hebdo.
Sementara itu, Pangeran Charles telah menyatakan keprihatinan dan kekawatirannya, tumbuhnya radikalisme di negara Eropa. Di mana banyak anak muda yang sekarang ini menjadi radikal. Di mana lebih dari 600 pemuda Musllim Inggris yang pergi ke Irak dan Suriah ikut dalam jihad. Ini menjadi perhatian pemerintah Inggris.
Negara-negara Uni Eropa telah membentuk 'task force' guna menghadapi radikalisme di kalangan muda Muslim. Semakin banyak anak-anak muda di Inggris yang tumbuh menjadi radikal, dan ikut terlibat dalam jihad, dan ini dikawatirkan akan menjadi malapetakan bagi Uni Eropa. (dimas/sgt/voa-islam.com)