View Full Version
Jum'at, 13 Feb 2015

Malaysia Larang Valentine, Kini Depok dan Surabaya Juga Ikut Melarang

KUALA LUMPUR (voa-islam.com) - Malaysia melarang peringatan Valentine pada tanggal 14 Februari nanti. Dikabarkan sejumlah negara bagian Malaysia berencana untuk melakukan razia terhadap muda mudi negeri jiran tersebut yang merayakan Hari Kasih Sayang pada tanggal 14 Februari mendatang.

Razia ini merupakan bagian dari kampanye 'hidup bebas dosa'. Seperti ditulis Time mengutip AFP, Kamis (10/1/2011), Kepala Bidang Pemuda Partai Islam Pan-Malaysia (PAS) telah mengumumkan, razia ini untuk meminimalisir tindakan amoral yang dilakukan oleh anak muda Malaysia.

Kepala Bidang Kepemudaan PAS, Nasrudin Hasan Tantawi, mengatakan razia ini merupakan bagian dari kampanye PAS untuk mempromosikan slogan 'hidup bebas dosa'. Razia dimulai dengan melakukan pencarian di beberapa kawasan di Malaysia.

Nasrudin mengaku akan bekerjasama dengan polisi dan otoritas keamanan setempat dalam melakukan razia ini. Beberapa negara bagian yang menyatakan akan melakukan razia adalah negara bagian Kedah, Penang, Kelantan dan Selangor, yang akan dikoordinasikan oleh masing-masing kader PAS setempat. "Kami telah mengidentifikasi beberapa titik di negara-negara bagian yang biasa dipakai oleh muda-mudi untuk merayakan Hari Kasih Sayang. Kami mengirimkan pejabat Departemen Agama setempat serta anggota partai untuk menghentikan tindakan berdosa seperti seks bebas, yang melanggar Islam," kata Nasrudin.

Ide razia ini dipicu oleh pengalaman tahun lalu dimana banyak warga Malaysia mengambil cuti atau anak sekolah banyak yang bolos saat Hari Kasih Sayang tiba.

Menurut Nasrudin, beberapa hotel menawarkan kamar gratis untuk pasangan yang belum menikah, bahkan ada sebuah pesta telanjang yang dilakukan oleh muda mudi. Mereka-mereka yang kena razia, menurut Nasrudin akan dituntut sesuai dengan ajaran hukum Islam.

Karena menurutnya, mayoritas Muslim Malaysia saa ini taat menjalankan aturan Islam dan menjalankan hukum syariat (dalam konteks tertentu). "Kami tidak mencoba untuk melarang cinta, tapi ingin memastikan bahwa apa pun yang dilakukan oleh warga Muslim Malaysia adalah sesuai dengan iman kita," ujarnya.

Depok dan Surabaya Ikut Melarang Valentine's Day

Dinas Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat juga melarang perayaan hari kasih sayang alias valentine di sekolah. Para siswa diharapkan mengisi kegiatan di tanggal 14 Februari dengan hal positif yang sesuai budaya ketimuran. Dalam surat edaran Disdik Depok pada Jumat (13/2/2015), surat bernmor 425/789. Surat itu tertanggal hari ini.

Surat ditujukan ke Kepala SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri dan Swasta se-Kota Depok. "Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan religius di Kota Depok dan mempersiapkan generasi terbaik yang berbudi pekerti di masa depan, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut," tulis surat yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pangila.

Berikut tiga keputusan yang diberikan Disdik Kota Depok terkait valentine:

1. Mengisi kegiatan-kegiatan positif yang sesuai dengan nilai-nilai budaya ketimuran negara Indonesia

2. Melarang kegiatan siswa yang berkaitan dengan hari kasih sayang/valentine day, baik di dalam maupun di luar sekolah

3. Mengajak peran serta masyarakat, khususnya orang tua/wali murid untuk lebih peduli menjaga dan mendampingi putra putrinya.

Sedangkan di Surabaya seluruh siswa di Kota Pahlawan dilarang merayakan Valentine Day. Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengirim surat edaran tentang larangan itu ke seluruh sekolah.

Dalam surat edaran yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan pada 12 Februari itu ditujukan ke kepala sekolah SMP, SMA dan SMK. Kepala sekolah diminta segera membuat surat edaran bagi orang tua wali murid.

Surat yang bernomor 421/1121/436.6.4/2015, Dinas Pendidikan Kota Surabaya menilai perayaan Valentine Day bertentangan dengan norma sosial dan budaya Indonesia.

Sayang, hingga pukul 11.00 WIB, Jumat (13/2/2015) Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan masih belum bisa dikonfirmasi terkait surat edaran larangan tersebut.

KPAI: Kasih Sayang Ada Etika dan Normanya

Senada dengan Dinas Pendidikan Depok, Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberi imbauan bagi remaja yang merayakan Valentine Day.

Sebaiknya para remaja tak perlu merayakannya berlebihan. "Perlu ada pemahaman utuh ikhwal sejarah dan latar belakang peringatan Valentine Day. Harus jadi generasi cerdas, bukan pengekor. Kita memiliki standar dan norma yang menjadi pemandu dalam kehidupan kemasyarakatan," kata Komisioner KPAI Asrorun Niam di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Valentine Day dirayakan umumnya dirayakan para remaja pada 14 Februari, walau semua usia biasanya juga ikut memperingatinya sebagai simbol kasih sayang.

"Di samping tata nilai, norma, etika, juga ada ketentuan agama yang harus jadi kaedah penuntun. Tren perayaan Valentine Day cenderung dimaknai secara sederhana yakni hura-hura, memadu kasih yang cenderung melanggar agama dan kesusilaan," jelas Niam.

Merayakan kasih sayang harus proporsional tak perlu berlebihan yang mengarah kepada tindakan yang melanggar agama. "Kasih sayang harus muncul sebagai wujud kesetiakawanan tetapi proporsional dalam aktualisasinya. Kasih sayang suami pada istri ada normanya, kasih sayang sesama teman sesama normanya tersendiri. Kasih sayang dalam relasi profesional ada etika dan normanya tersendiri," tutupnya [detik/ahmed/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version