View Full Version
Ahad, 05 Apr 2015

Ini 5 Bukti Indonesia Negara Kapitalis

Penulis: Mas Azzam

Sahabat VOA-Islam...

Meskipun undang-undang dasar (UUD) 1945 mengamanatkan Indonesia sebagai negara dengan sistem ekonomi Pancasila yang mengutamakan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat, tetapi dalam praktiknya Indonesia menjadi sebenar-benar negara kapitalis.

Meskipun pasal 33 UUD 1945 mewajibkan negara memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat, tetapi dalam pelaksanaannya seperti jauh panggang dari api.

Berikut sedikitnya 5 alasan mengapa Indonesia layak disebut sebagai negara kapitalis, bahkan lebih kapitalis dari negara kapitalis sekalipun:

1. Harga barang-barang kebutuhan dasar masyarakat (basic need) diserahkan kepada mekanisme pasar. Terakhir pemerintah mencabut subsidi bbm dan membiarkan harga bbm berubah-ubah sesuai harga keekonomian. Dengan sistem seperti ini harga-harga kebutuhan pokok menjadi sulit dikontrol dan terus cenderung mengalami kenaikan.

Kebijakan pemerintah tersebut melanggar UU migas yang telah diuji materiil MK. Sebelumnya MK menganulir pasal dalam UU migas yang menyerahkan harga bbm kepada pasar karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945.

Bahkan negara-negara kapitalis seperti Jepang, Uni Emirat dan Malaysia pun masih memberikan subsidi bbm kepada rakyatnya.

2. Penguasaan perbankan oleh investor asing yang boleh mencapai 99%.

Akibat kebijakan ini hampir seluruh bank besar dimiliki oleh asing dengan kepemilikan saham mayoritas. Tercatat enam dari 10 bank terbesar di Indonesia milik asing, yaitu BCA (Mauritius), CIMB Niaga (Malaysia), Danamon (Singapura), Panin (Australia), Permata (Inggris) dan BII Maybank (Malaysia). Sisanya empat bank merupakan bank plat merah, yaitu BRI, Mandiri, BNI dan BTN.

3. Kekayaan alam dikelola dan dikuasai asing.

Hampir seluruh sektor pertambangan mineral dan energi dikuasai asing. Tambang emas dikangkangi Freeport (AS), nikel menjadi milik Vale (Brazil), minyak dikuasai six sister company AS (Chevron dll), batubara dikuasai China.

Bahkan bukan hanya sektor energi dan mineral yang dikuasai asing, air kita juga menjadi bancakan asing. Danone Perancis melalui PT Aqua Golden Missisipi menguasai sebagian besar sumber air di Sukabumi dan daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan menjual air dari tanah kita, Aqua membukukan penjualan mencapai Rp 20 triliun.

4. Jauh sebelum pasar bebas Asean (Asean Economic Community) diberlakukan, Indonesia sudah menerapkan pasar bebas terlebih dahulu.

Pasar dalam negeri dibanjiri produk impor. Hampir semua komoditas dikuasai barang dari luar negeri mulai dari elektronik, otomotif hingga tekstil. Bahkan pasar perbankan juga tidak memberikan proteksi bagi bank lokal dari serbuan bank asing. Di Malaysia, bank dari Indonesia sulit membuka cabang, tetapi di Indonesia, bank milik asing bebas membuka kantor layanan hingga ke desa-desa.

5. Pemerintah tidak memberikan proteksi bagi UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar.

Pendirian minimarket dan supermarket hingga ke dalam gang adalah salah satu bentuk nyata dari sistem ekonomi kapitalis yang dianut pemerintah. Jutaan pedagang kecil dan UMKM mati akibat kebijakan ini.

Belum lagi jika kita bicara manufaktur. Setiap tahun ada ratusan ribu bahkan jutaan industri kecil dan industri rumah tangga mati akibat gagal bersaing dengan industri besar. [sharia/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version