BRUSSLE (voa-islam.com) - Negara Uni Eropa memutuskan memboikot pameran keamanan internasional Israel yang dibuka di Tel Aviv, ungkap surat kabar Israel Maariv, Selasa, 2/6/ 2015.
Surat kabar itu melaporkan bahwa negara Eropa, terutama Perancis dan Inggris, memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pameran keamanan Israel Defence Expo yang ke 7.
Surat kabar itu mencatat bahwa acara mencakup penampilan keamanan Israel dan internasional, militer dan peralatan teknologi, dan akan memberikan kesempatan pertemuan keamanan tingkat senior antara pihak yang berkepentingan dari seluruh dunia. Pameran ini juga "kesempatan bagi pemasaran industri keamanan Israel," menurut surat kabar itu, Selasa.
Prosedur peserta pameran menetapkan bahwa perusahaan-perusahaan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari negara masing-masing untuk berpartisipasi dalam pameran.
Tapi tahun ini, banyak perusahaan tidak bisa mendapatkan persetujuan tersebut dari negara mereka, termasuk dari Perancis dan Inggris, serta sejumlah negara Eropa dan Skandinavia Barat.
Salah satu perusahaan Spanyol menampilkan produknya di pameran Israel di bawah nama perusahaan lain, karena takut kehilangan hubungan bisnis dengan negara-negara yang memboikot pameran.
Surat kabar Maariv mencatat bahwa keputusan negara-negara untuk memboikot Expo Israel Defence sebagai peringatan kepada kementerian luar negeri Israel, dan dapat mengakibatkan "tsunami" dari boikot terhadap Israel yang dimulai dengan penangguhan keanggotaan Israel di Federasi Dunia Sepakbola (FIFA).
Berbagai negara di dunia telah memboikot terhadap rezim Zionis-Israel yang dianggap melakukan kejahatan kemanusiaan dan rasisme, serta pembantaian terhadap rakyat Palestina. Zionis-Israel melakukan kejahatan kemanusiaan yang tiada taranya. Namun, dunia diam seribu bahasa atas kejahatan Zionis. (dk/wb/voa-islam.com)