ANKARA (voa-islam.com) - Partai AKP saat ini memiliki 311 kursi di parlemen, dan memerintah negara dengan pemerintahan tunggal mayoritas selama 13 tahun terakhir. AKP gagal mencapai mayoritas tunggal dengan suara yang dibutuhkan 278 kursi di parlemen.
"Keputusan bangsa kita bersifat final. Menghormati hasil keputusan yang ada, dan ini tanggung jawab semua partai politik," kata Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dalam pidatonya kepada rakyat Turki yang disampaikannya dari kantor pusat AK Party di Ankara, Minggu, 8/6/2015.
"Untuk pemerintahan AKP selama 13 tahun adalah waktu yang singkat. Ada banyak lagi yang harus dilakukan. Perjuangan kami diberkati dan terus berjalan... Kami akan mengevaluasi pesan yang sangat jelas dari hasil pemilihan parlemen, dan kita akan terus berjalan di jalan kita dengan tekad lebih yag kuat," kata Ahmed Davotuglu.
"Demokrasi Turki membuktikan jati dirinya. Orang-orang yang mencoba menodai demokrasi kita sekarang malu", tambahnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Davutoglu telah berkampanye dengan sangat luar biasa, dan berusaha mengubah konstitusi Turki menuju system presidensiil. Partai AKP membutuhkan setidaknya 330 kursi untuk melakukan perubahan konstitusi. Kegagalan AKP mencapai mayoritas mendorong Erdogan kemungkinan kepada referendum.
Partai Kurdi HDP, yang berhaluan komunis, dan menggunakna platform liberal, berhasil memanipulasi rakyat Turki, dan HDP berhasil mencapai electoral threshold, dan secara mengejutkan mendapatkan suara 13 peren (79) di parlemen.
Ini akan menjadi ancaman bagi masa depan Turki. Erdogan yang membawa kelompok Kurdi kepada perdamaian, sekrang menjadi malapetaka. (dta/aljz/voa-islam.com