View Full Version
Selasa, 09 Jun 2015

G7 Menghadapi Triple Krisis, Ukraina, Yunani, dan Keamanan Global

BAVARIA (voa-islam.com) - Para pemimpin dunia menyelenggarkan KTT G7 di Jerman, menangkat isu-isu utama, diantaranya krisis di Ukraina, perubahan iklim, ekonomi Yunani dan ancaman keamanan global, Senin, 9/6/2015.

Dalam komunike bersama yang dikeluarkan usai pertemuan puncak dua hari di Pegunungan Alpen Bavaria, para pemimpin negara-negara industri terkemuka memperingatkan Rusia akan menghadapi sanksi, jika melakukan n"agresi" militer ke  Ukraina.

"Kami ... siap mengambil tindakan lebih lanjut menghadapi  Rusia, termasuk melakukan sanksi ekonomi," kata komunike para pemimpin G7. "Kita ingatkan bahwa  sanksi ekonomi sangat jelas terkait dengan sikap Rusia dalam menghormati perjanjian Minsk yang terkait dengan kedaulatan Ukraina”, tambanyanya.

Untuk ketiga kalinya, Presiden Rusia Vladimir Putin dilarang ikut dalam KTT G7, karena apa yang  disebut oleh  Presiden AS Barack Obama disebut, sebagai "agresi di Ukraina". Komunike bersama para pemimpin G7 bersepakat akan melawan dan menghadapi melawan Rusia. Para pemimpin G7  juga berusaha mengatasi ancaman lainnya  terhadap keamanan global, seperti ISIS.

Dalam sebuah langkah yang tidak biasa, para pemimpin G7 mengundang kepala negara Irak Haidar al-Abadi yang kedudukan terancam oleh kelompok-kelompok bersenjata (ISIS). Irak menjadi perhatian yang luar biasa, dan diundangnya al-Abadi G7, selain membahas perang di Ukraina, juga membahas kondisi Irak yang menghadapi ISIS.

Al-Abadi secara pribadi melakukan pembicaraan  Obama membahas kampanye Washington yang membantu Baghdad memulihkan wilayah Irak yang sudah jatuh ke tangan ISIS.

"Kami menegaskan kembali komitmen kami mengalahkan kelompok teroris ini dan memerangi penyebaran ideologi kebencian," kata para pemimpin, mengacu pada ISIS. Siapa yang menyebarkan kebencian? AS, Eropa dan sekutunya yang sudah menjadi budak Zionis-Israel  lah yang menyebarkan kebencian dan permusuhan bukan  orang Islam.

Masalah lain  krisis utang Yunani kepada lembaga kreditor internasional ECB dan IMF – yang mengancam Uni Eropa, dan dibayangi rasa takut atas default (kebangkrutan) Yunani  akan membuat Uni Eropa berantakan, dan Yunani keluar zona euro, dan pasti berdampak bagi perekonomian dunia.

Merkel memperingatkan "kita tidak punya banyak waktu" untuk menyelesaikan krisis utang, yang menimpa Yunani. Kegagalan akan berdampak terhadap  IMF, Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa. Uni Eropa melalu bank sentral mereka telah mengeluarkan paket dana talangan nilainya 7,2 miliar euro ($ 8 miliar dollar). Masa depan Uni Eropa buram. Menghadapi ‘double crisis’ Ukraina dan Yunani.  (dta/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version