TRIPOLI (voa-islam.com) - Pemerintah Libya mengatakan bahwa pemimpin kelompok Al-Qaidah di Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, telah gugur dalam serangan terkoordinasi dengan AS.
Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS mengatakan militer AS melakukan serangan terhadap pemimpin Al Qaidah di Libya pada Sabtu malam, tetapi belum memberikan rincian lebih detil, Minggu, 14/6/2015.
"Pemerintah Libya di timur Libya menegaskan bahwa jet tempur AS melakukan serangan udara semalam dalam misi yang mengakibatkan kematian Belmokhtar," kata pemerintah yang diakui secara internasional di Tobruk.
Koresponden Al Jazeera, Daniel Lak, melaporkan dari Washington, mengatakan: "Mereka tidak mengatakan banyak dalam hal detail di Washington. Tapi, Departemen Pertahanan mengatakan bahwa serangan udara itu dilakukan terhadap kelompok yang berafiliasi kepada al-Qaidah dijelaskan. sebagai target utama", tegasnya.
"Informasi lebih detail berasal dari pemerintah Libya. Serangan itu tampaknya terjadi di timur negara dekat Tobruk, dan menurut situs berita Libya itu ditujukan pada kelompok Ansar al-Sharia, sebelumnya beberapa komandan kelompok pejuang Islam itu bertemu.
Belmokhtar adalah pemimpin Al-Qaidah di Maghreb (Afrika Utara), tetapi kemudian memisahkan diri dari kelompok pada tahun 2011, dan membentuk kelompok jihad membentuk misi sendiri.
"Mokhtar memiliki catatan panjang keterlibatan dalam kekerasan di kawasan itu. Dia keluar dari perang saudara Aljazair dan berjuang mulai 1990 dan awal tahun 2000," kata korespondenn Al Jazeera Lak.
"Dia telah terlibat dalam penculikan wisatawan dan pejabat PBB. Dia tampak besar atas wilayah Maghreb dan gurun Sahara," katanya.
Kematian Mokhtar telah dinyatakan setidaknya pada empat kali dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2013, militer Chad mengaku telah membunuh Belmokhtar, yang berada di belakang massa penyanderaan berdarah di sebuah pabrik gas Aljazair.
"Jika ini dikonfirmasi akan perkembangan yang sangat signifikan," kata koresponden Al Jazeera.
Amerika telah menuduh Belmokhtar terlibat dalam serangan pada 2013 di kilang gas Aljazair. Setidaknya 35 sandera, termasuk tiga warga Amerika tewas. AS telah menawarkan hadiah lima juta dolar untuk informasi tentang keberadaannya.
Ini operasi pertama dipublikasikan oleh pasukan AS di Libya sejak 2011, ketika pemimpin Libya Muammar Gaddafi jatuh dari kekuasaannya.
Amerika akan terus memburu semua tokoh jihadis,? dan membunuh mereka, karena itu sudah menjadi agenda utama dari Negara kafir musyrik, yang dipimpin Obama. (dta/aby/voa-islam.com)