NEW YORK (voa-islam.com) - Lembaga multilateral PBB (Perserinkatan Bangsa-Bangsa) yang berpusat di New York, membuka kedoknya sebagai alat penjajah Zionis-Israel. PBB tidak lagi bisa berfungsi sebagai lembaga yang bertindak netral dan adil.
Dengan keputusannya PBB menyalahkan Zionis-Israel dan milisi Palestina (Hamas), keduanya telah melakukan kejahatan perang, menggambarkan sejatinya PBB sudah dikendalikan dan menjadi alat Zionis.
Di mana para penyelidik PBB mengatakan baik Israel maupun milisi Palestina (Hamas), kemungkinan melakukan kejahatan perang dalam konflik di Gaza pada 2014, Senin, 22/06,2015.
Tim PBB mengatakan mereka memiliki bukti penting "pelanggaran serius" hak asasi manusia dan hukum internasional yang dilakukan kedua belah pihak.
Ketua tim penyelidik, Mary McGowan Davis, mengatakan, "Skala kerusakan dan penderitaan yang dialami warga di Gaza tidak pernah terjadi sebelumnya dan berdampak bagi generasi-generasi berikutnya."
Pemerintah Israel mengatakan laporan ini gagal mengakui perbedaan besar tindakan moral Israel dan Hamas.
"Israel tidak melakukan kejahatan perang. Tindakan Israel adalah untuk membela diri dari organisasi teroris," kata Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel.
Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, menyambut sebagian isi laporan, namun mengatakan PBB menyamakan apa yang mereka sebut "korban".
Pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, kepada kantor berita Associated Press (AP), mengatakan serangan roket dan mortir Hamas diarahkan kepada militer Israel, bukan kepada warga sipil.
Lebih dari 2.200 warga Palestina tewas, sebagian besar warga sipil sementara di pihak Israel 73 orang tewas, hampir semuanya adalah tentara.
Perang di Gaza pecah pada 8 Juli 2014 setelah penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat yang kemudian diikuti oleh penculikan dan pembakaran hidup-hidup seorang remaja Palestina.
Selama perang yang terjadi 2014, Zionis-Israel melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia. Di mana Zionis-Israel menggunakan seluruh kekuatan militer, melakukan pemboman siang-malam atas Gaza. Bahkan, anak-anak yang sedang bermain di pantai, dihantam rudal Zionis, dan 11 orang anak, semuanya tewas.
Zionis-Israel berulangkali melakukan agresi ke Gaza dengan skala yang sangat masif (luas) dalam menggunakan kekkuatan militernya. Semua yang menjadi korban dalam perang rakyat sipil, terutama perempuan, anak-anak, dan orang tua, bukan militer.
Seluruh bangunan dan sarana hidup, termasuk tempat-tempat penampungna pengungsi PBB, tak luput darai hantaman rudal Zionis. Dalam semalam, akibat serangann Zionis, tak kurang 100 orang yang berada dalam penampungan kamp pengungsi milik PBB, hancur dan semuanya tewas. Tapi, mengapa PBB masih tidak menyalahkan Zionis, dan menempatkan Hamas sebagai fihak yang bertanggung jawab?
Mengharapkan keadilan dan keberpihakan kepada PBB, atas nasib bangsa Palestina hanyalah mimpi. Tidak akan pernah pernah terjadi. Selamanya lembaga multilateral itu, pasti memihak Zionis. Sudah beratus resolusi dikeluarkan Dewan Keamanan PBB yang terkait dengan Palestina, tapi tidak ada satupun yang dilaksanakan oleh Zionis. Jadi jangan berharap kepada PBB, menyelesasikan Palestina.
PBB selamanya akan berpihak kepada Zionis, karena PBB yang bermarkas di New York, dan lembaga multilateral itu, hanya menjadi alat legitimasi tindakan negara-negara Barat, diantaranya AS melakukan kejahatannya, seperti di Afghanistan, Irak, dan Palestina. Zionis-Israel harus diperangi. Jangan mengharapkan PBB mendukung perjuangan rakyat Palestina dan Dunia Islam. Wallahu'alam.