View Full Version
Senin, 10 Aug 2015

Pemimpin Tertinggi JI Mesir Essam Derbala Meninggal di Penjara

CAIRO (voa-islam.com) - Pemimpin tertinggi  kelompok Jamaah Islamiyah yang mendukung Presiden Mesir Mohamed Mursi meninggal di penjara di Cairo, ujar kementerian dalam negeri mengatakan pada hari Minggu, 9/8/2015.

Essam Derbala, seorang pemimpin tertinggi senior di Jamaah Islamiyah (JI), meninggal pada Sabtu setelah kembali dari sidang di pengadilan.

JI menyalahkan otoritas penjara atas kematiannya. Polisi menangkap pemimpin JI yang berusia 58 tahun di bulan Mei atas tuduhan menghasut kekerasan dan bergabung dengan aliansi oposisi pro-Mursi.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pemerintah menegaskan Derbala mengalami demam, tekanan darah rendah dan diabetes, ungkap pernyataan kementerian dalam negeri, dan menambahkan bahwa ia memiliki riwayat diabetes dan stroke juga sebelumnya dia derita.

"Sementara dibawa ke rumah sakit ia mulai berdarah dari hidung, dan menderita tekanan darah rendah dan sesak napas yang menyebabkan kematiannya," katanya.

JI mengeluarkan pernyataan menuduh otoritas penjara "sengaja membunuh Derbala dengan melarang dia menjalani pengobatan selama beberapa bulan terakhir". "Kami mellihat aparat politik dan keamanan yang bertanggung jawab atas kematiannya," katanya.

Derbala juga lawan dari mantan Presiden Hosni Mubarak yang dipaksa keluar pada tahun 2011. Dia dipenjara selama 25 tahun selama pemerintahan Mubarak karena diduga terlibat dalam kekerasan di Mesir Atas ketika Mubarak pendahulunya Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1981.

Derbala dibebaskan dari penjara pada tahun 2006.

JI mengobarkan pemberontakan bersenjata di tahun 1990-an dan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan 58 wisatawan dan empat penjaga keamanan Mesir di kota kuil terkenal Luxor pada tahun 1997. Ia berjanji meninggalkan kekerasan tetapi menjadi pendukung yang kuat dari Mursi selama tahun-satunya pemimpin Islam di kantor.

Presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas digulingkan oleh junta militer dan sekarang digantikan Abdel Fattah al-Sisi Juli 2013 setelah protes massa jalanan.

Sejumlah tokoh gerakan Islam telah meninggal di penjara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk profesor dibidang kedokteran Tareq al-Ghandour pada bulan November 2014 dan mantan anggota parlemen dan anggota senior yang Ikhwanul Muslimin Farid Ismail pada bulan Mei.

Sebuah tindakan keras menargetkan pendukung Mursi telah menyebabkan ribuan orang tewas, puluhan ribu dipenjara dan ratusan lainnya dijatuhi hukuman mati. Al-Sisi yang menjadi kaki tangan Zionis Israel terus berusaha menghabisi anggota dan tokoh Ikhwan dalam sebuah gerakan yang mereka lakukan, dan menjadikan Ikhwan sebagai organisasi teroris. (dita/aby/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version