WASHINGTON (voa-islam.com) - Menghadapi ambisi Rusia yang terus memberikan dukungna kepada Bashar al-Assad, sebaliknya malah militer Amerika Serikat berencana mempersenjatai koalisi kekuatan anti Bashar yang menjadi musuh bebuyutan IS di utara Suriah.
Menurut pejabat senior Pentagon, dikutip CNN, Selasa (22/9), kelompok yang disebut sebagai Koalisi Arab Suriah ini berhasil memukul mundur IS dalam pertempuran beberapa pekan terakhir. Pejabat Pentagon yang menolak disebut namanya mengatakan, dukungan senjata dan amunisi terhadap kelompok ini sangat penting untuk kesuksesan misi menghadapi IS di Suriah.
Koalisi Arab Suriah saat ini mengalami kekurangan amunisi. Militer AS berharap mereka bisa segera menutupi kekurangan itu secepatnya. Namun untuk memberikan bantuan, Pentagon perlu persetujuan dari Gedung Putih. Hingga saat ini, izin untuk itu masih belum dikeluarkan.
Nama "Koalisi Arab Suriah" muncul dalam perbincangan pejabat senior Pentagon soal misi pelatihan oposisi militan Suriah. Menurut mereka, jumlah militan yang dilatih tidak cukup untuk mengatasi permasalahan di Suriah.
Untuk mengatasi kekurangan ini, Christine Wormuth, pejabat di Kementerian Pertahanan AS, mengatakan cara yang efektif adalah menggandakan kekuatan dengan merengkuh kelompok lainnya yang berseberangan dengan IS dan rezim Bashar al-Assad.
Belum diketahui apakah militan yang dilatih AS akan bisa diterima di tengah Koalisi Arab Suiah. Pasalnya koalisi ini terdiri dari 15 suku dan etnis yang berbeda yang sulit menerima orang selain kelompok mereka.
Koalisi ini menurut pejabat AS telah bekerja sama dengan pasukan Kurdi YPG yang juga sukses menandingi IS di utara Suriah. Amerika yang pengecut itu, menggunakan para begundal Arab yang mau menyerahkan nyawanya untuk membunuh pejuang Islam, seperti IS. Itulah kelakukan para begundal yang mengabdi kepada kepentingan perut. (ms/aby/voa-islam.com)