WASHINGTON (voa-islma.com) - Rusia telah melakukan serangan udara pertama di Suriah, dekat kota Homs, ungkap seorang pejabat senior AS mengatakan kepada CNN, Rabu, 30/9/2015.
Sebaliknya, Rusia minta Amerika Serikat tidak mengoperasikan pesawat tempurnya di Suriah. Tapi pejabat Amerika tidak memberikan informasi secara spesifik tentang posisi geografis, di mana Rusia melakukan serangan udara di Suriah, ujar pejabat senior Amerika.
Sebelumnya, Majelis Tinggi Parlemen Rusia memberikan persetujuan kepada Presiden Vladimir Putin menggunakan angkatan udaranya melakukan serangan di Suriah, menurut media pemerintah Rusia di Moskow..
"Dewan Federasi dengan suara bulat mendukung permintaan Presiden, diantaranya 162 orang anggota Dewan mendukung pemberian izin", ungkap pejabat Kremlin Kepala Staf Sergey Ivanov, seperti dikutip kantor beria Itar-Tass.
Pemungutan suara itu dilakukan setelah permintaan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk memberikan bantuan militer dalam memerangi ISIS, kata Ivanov.
Sekurang-kurangnya empat jet tempur Su-34 Fullback Rusia, sekarang berada di pangkalan udara Latakia di Suriah, dan lebih dari 600 pasukan Rusia berada di pangkalan Latakia.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa Menteri Pertahanan Ash Carter mengarahkan stafnya "membuka jalur komunikasi dengan Rusia".
Ash Carter menambahkan bahwa kedua negara memiliki kesamaan ketika memerangi Daulah (ISIS). Namun, Presiden Barack Obama menegaskan dengan perginya Bashar al-Assad, kemungkinan dapat mengalahkan ISIS lebih besar, ujarnya. (afgh/aby/voa-islam.com)