WASHINGTON (voa-islam.com) – Presiden Amerika Barack Obama dan Netanyahu akan mengadakan pertemuan puncak Senin ini, dan akan menandatangani perjanjian pertahanan, yang paling besar selama 10 tahun terakhir ini, sebagai komitmen Washington kepada negara Zionis, Sabtu, 7/11/2015.
Selama ini, publik internasional, terkecoh seakan antara Obama dan Netanyahu itu bermusuhan. Sekarang “kedok” Obama itu, dibuka, siapa sejatinya Obama. Obama tak lain, hanyalah “kaki tangan” Israel.
Pelomik antara Israel dengan Amerika itu, terkait dengan kesepakatan nuklir Iran yang didukung AS. Kedua pemimpin akan membahas kesepakatan senilai lebih dari $ 50 miliar dolar yang akan mencakup serangkaian sistem persenjataan super canggih, kata para pejabat Gedung Putih, Sabtu.
Pemberian bantuan senilai $50 miliar dolar itu, merupakan dukungan militer terbesar sepanjang sejarah Amerika kepada negara Zionis. Persetujuan bantuan yang sangat fantastis, diberikan oleh Obama menjelang berakhirnya Obama di Gedung Putih. Obama seperti harus menghapus “dosa” kepada Benyamin Netanyahu yang dianggap pro-Iran, dan mendukung program nuklir yang sangat mengkawatirkan seluruh kawasan Timur Tengah Tengah.
Dukungan senjata kepada Israel
Obama dan Netanyahu akan membahas komitmen yang akan memberikan Israel mendapatkan lebih dari 33 skuadron jet tempur super canggih, yaitu F-35, sejumlah peralatan militer yang super canggih, sebagai sistem pertahanan Israel.
Israel juga akan mendapatkan V-22 Ospreys dan sistem senjata pertahanan lainnya yang dirancang untuk memastikan keunggulan militer Israel atas negara tetangganya. Semua itu, bukti komitmen Obama di awal kampanyenya yang berjanji akan melindungi negara Zionis, sebagia prioritas utama Amerika. Semua itu, sekarang menjadi terwujud, menjelang turunnya Obama dari kekuasaannya.
Pesawat super canggih F-35 adalah satu-satunya pesawat tempur yang mampu menandingi sistem rudal dari permukaan ke udara S-300, milik Rusia yang telah dijual kepada rezim Syiah Teheran.
Para pejabat mengatakan Israel juga berusaha untuk memastikan bahwa sekutu AS lainnya di wilayah tersebut tidak mendapatkan F-35. Gedung Putih sejauh ini telah menolak permintaan negara Arab Teluk Arab untuk membeli pesawat jenis F 35.
Selama perjalanan terakhirnya ke Washington pada bulan Maret, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menemui begitu sulitnya bisa bertemu Obama di Gedung Putih, dan setara tegas Obama menolak untuk bertemu dengan Netanyahu.
Gedung Putih marah atas keputusan Netanyahu yang tampil di Kongres pada undangan Republik, dan mendesak anggota parlemen AS untuk menolak memberikan dukungan terhadap kesepakatan dapat membatalkan program nuklir Iran.
Menebus kesalahan
Pemimpin Israel secara terbuka dan tajam menentang kesepakatan, menggambarkannya sebagai "kesalahan bersejarah". Obama akan mencoba menebus kesalahan dengan Israel, dan memperbaiki kesalahannya dengan memberikan bantuan berupa peralatan militer kepada Zionis, senilai $50 milar dolar. Di tengah kemarahan rakyat Palestina. Begiulah Obama yang sejatinya pelindung Zionis-Israel. (mashadi/voa-islam.com)