View Full Version
Kamis, 12 Nov 2015

Berubahkah Nasib Muslim Rohingya Sesudah Aung San Suu Kyi Berkuasa?

YANGOON (voa-islam.com) – Sesudah pemilu dan pergantian kekuasaan akankah berubah nasib minoritas Muslim di Myanmar? Selama ini rezim militer yang mendukung kelompok mayoritas Budha, membantai dan membumi-hanguskan Muslim Rohingya dengan keji dan biadab.

Sekarang konstalasi politik di Myanmar berubah, dan tokoh oposisi Aung San  Suu Kyi, memenangkan pemilu yang pertama sejak 25 tahun. Pemilu ini berlangsung sesudah adanya tekanan dunia internasional terhadap rezim junta militer yang berkuasa di Yangoon.

Sementara itu, Presiden Thein Sein dan pemimpin junta militer negara itu mengucapkan selamat kepada pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, yang secara resmi melalui penghitungan suara menunjukan kemenangan dalam pemilu yang bersejarah di negara itu.

Thein Sein mengatakan bahwa pemerintah akan menerima hasil pemilu dan berjanji melakukan "transfer kekuasaan secara damai kekuasaan", sesudah hasil pemilu diumumkan oleh kimisi pemilihan.

"Selamat ... kepada ketua Aung San Suu Kyi dan partainya yang sudah memenangkan dukungna dari rakyat”, ungkapnya melallui pernyataan yang diposting di halaman Facebook dari juru bicara kepresidenan, Rabu, 11/11/2015.

"Pemerintah akan menghormati dan mengikuti pilihan dan keputusan rakyat, dan bekerja untuk melakukan pengallihan (transfer) kekuasaan secara damai sesuai dengan jadwal," kata pernyataan itu, dan menambahkanpresiden akan bekerja dengan "semua orang dna kelompok", yang akan menjaminuk menjamin stabilitas dalam periode pasca-pemilu .

Dalam pernyataan juga diposting di Facebook pada Rabu, Jenderal al Min Aung Hlaing, Panglima Militer Myanmar yang memerintah negara itu selama setengah abad, mengucapkan selamat kepada tokoh oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi yang sudah memenangkan "mayoritas kursi".

Sebelumnya pada hari Rabu, Suu Kyi telah meminta kedua pemimpin, Myanmar, diantaranya Shwe Mann, berbicara di Majelis Rendah Parlemen, untuk bertemu dengan dia untuk membahas hasil pemilu.

"Sangat penting melaksanakan kehendak rakyat secara damai demi negara," tulisnya dalam surat yang ditujukan kepada tiga orang tokohh di Myanmar.

Sebagai tanggapan, Thein Sein mengatakan ia telah menyetujui permintaan Suu Kyi mengadakan pembicaraan rekonsiliasi segera, meskipun kedua belah masih harus menentukan waktu dan lokasi perundingan.

Panglima militer Myamar juga mengatakan ia akan bertemu Suu Kyi setelah hasil resmi dinyatakan oleh otoritas pemilu - hasil akhir akan diumumkan pada tanggal 22 November. Shwe Mann telah setuju untuk bertemu dengan Suu Kyi pekan depan namun tidak ada rincian lebih lanjut telah diumumkan.

Keberhasilan pemilu 

Menurut hasil terbaru, yaitu NLD, yang dipimpin Suu Kyi NLD telah memenangkan 179 kursi di Majelis Rendah Nasional - dari 216 kursi sejauh ini. NLD juga telah memenangkan 77 dari 83 kursi yang majelis tingkat nasional. Dengan demikian, sudah nampak terjadinya perubahan di Myanmar, di mana dengan pemilu telah mengakhiri kekuasaan junta milter, yang sudah berkuasa selama 25 tahun.

Bagaimana nasib Myanmar Suu Kyi, pemenang Nobel perdamaian? Akankah Suu Kyi dapat merubah kehidupan politik di Myanmar?

Sebaliknya, Myanmar tetap berada di bawah bayang-bayang junta militer. Terus berlangsung kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya, yang sekarang berada dalam bahaya kehancuran oleh mayoritas Budha. (mashadi/voa-islam.com)

 

 

 


latestnews

View Full Version