View Full Version
Rabu, 02 Dec 2015

Presiden Rusia Vladimir Putin Menjadi Pelindung dan Penyelamat Islam?

JAKARTA (voa-islam.com)--Sejak terjadi ketegangan hubungan Rusia dengan Turki, akibat jatuhnya pesawat jet tempur negara Komunis itu, sekarang berlangsung propaganda, bahwa “Tsar” Vladimir Putin, sebagai penyelamat Islam. Pernyataan Presiden Chechnya, Ramzan Kadirov, menegaskan Putin, sebagai pembela Islam.

Padahal, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin, mendeklarasikan perang terhadap IS/ISIS di Suriah, mendapatkan dukungan dari pemimpin Kristen Otrodok Rusia. Pemimpin Ortodok Rusia menegaskan perang di Suriah melawan IS/ISIS, dikatakannya sebagai “holy war” (perang suci).

Sejak keterlibatan Rusia dalam perang di Suriah, sudah lebih 700 orang sipil yang tewas, akibat pemboman pesawat jet tempur Rusia. Tapi, sekarang dikampanyekan Vladimir Putin sebagai penyalamt Islam. Bahkan, Bader al-Rashid, seorang tokoh terkemuka di Timur Tengah, mengatakan bahwa Putin, sebagai pelindung Islam.

Reputasi mantan kepala KGB itu, sudah sangat terkenal, bagaimana cara-cara yang dilakukan terhadap mereka yang dianggap musuh. Tentu, yang paling monumental dan bersejarah, ketika Putin menghadapi pemberotakan di Chechnya.

Putin meratakan dengan tanah ibukota Chechya “GROZNY”. Seperti tidak ada kehidupan lagi diibukota Checnya itu. Dengan segala kekuatan militer dan persenjataan yang dimiliki Rusia, dihancurkan semua kelompok yang menginginkan kemerdekaan di wilayah Kaukasus itu.

Memang, Vladimir Putin, saat dilantik menjadi Presiden Rusia, ia menyelenggarakan “upacara” yang dihadiri para tokoh agama, termasusk Islam. Inilah yang memberikan alasan, Presiden Chechya Ramzan Kadyrov, mengatakan Vladimir Putin, sebagai pelindung dan pemimpin baru Islam. Tindakan Putin yang melakukan “pembantaian” massal di Suriah, tidka lagi dihitung sebagai kejahatan.

Sekarang, bersamaaan dengan jatuhnya pesawat Rusia oleh Turki, menimbulkan keguncangan yang hebat. Bukan hanya Vladimir Putin yang mengecam dan mengutuk Erdogan, tapi sejumlah pemimpin Islam ikut mengutuk dan mengecam Erdogan. Erdogan dipandang membahayakan bagi kepentingan negara-negara Islam. Berani melawan “Tsar” Rusia, Vladimir Putin.

Erdogan yang berani mengambil resiko mempertahankan kedaulatan negaranya dari intervensi asing, tidak mendapatkan dukungan dari kalangan sejumlah tokoh dan pemimpin Islam, dan malah dinilai membahayakan masa depan keamanan negara-negara Islam. Padahal, Erdogan dengann mengkritik keras kebijakan Putin, dan menolak minta maaf atas insiden jatuhnya pesawat jet tempur Rusia.

Turki dituduh bersekutu dengan “teroris” IS/ISIS yang sekarang menjadi “common enemy” (musuh bersama) masyarakat dunia. Lembaga multilateral seperti Dewan Keamanan PBB, sudah mengambil keputusan di New York, tak lama, sesudah terjadinya serangan di Paris, Jum'at 13 Nopember lalu, dan menjadi IS/ISIS, sebagai musuh bersama seluruh negara di dunia. Ini tidak ada yang menolak. Semua pemimpin dunia sepakat.

Tapi, Erdogan dengan sangat tegas bersama dengan negara-negara Arab lainnya, terutama Arab Saudi, bahwa rezim Syi'ah Bashar al-Assad, sudah tidak ada tempat lagi di Suriah. Semua orang yang masih memiliki hati nurani, dan rasa kemanusiaan, pasti tidak akan dapat membiarkan rezim Syi'ah Bashar al-Assad, tetap berkuasa. Tangannya penuh dengan lumuran darah rakyatnya.

Mengapa Erdogan dituduh melakukan pengkhianatan dan dianggap “menususk dari belakang” oleh Rusia dan sejumlah pemimpin negara-negara Arab? Posisi Turki dan Erdogan sangat jelas, ketika menghadapi konflik di Suriah. Erdogan menegaskan satu-satunya cara menyelesaikan krisis dan konflik di Suriarh hanya dengan lengsernya rezim Syi'ah Bashar al-Assad. Tidak ada piliihan yang lain.

Sementara itu, Rusia dengan membabi buta terus mempertahankan rezim Syi'ah Bashar al-Assad, dan bahkan menghancurkan para pejuang oposisi dengan serangan udara yang sangat luar biasa di Suriah. Ratusan wartga sipil sudah menjadi korban serangna udara Rusia di Suriah. Hanya ambisi “Tsar” Vladimir Putin yang berambisi ingin memperluas pengaruhnya di Timur Tengah, dan menjadikan kawasan tetap berada di dalam genggemannya.

Sejatinya “Tsar” Vladimir Putin, bukanlah pelindung dan penyelamat Islam, sejak ia mengambil alih kekuasaan di Rusia, dan sebagai presiden pada tahun 2000, tapi Putin hanyalah pembunuh dan pembantai rakyat Suriah, dan “Tsar” Rusia itu menegakkan neo-paganisme”, bersama dengan kekuatan Syiah Iran yang berambisi melakukan “Syi'ahisasi” di Timur Tengah. Wallahu'alam.

 


latestnews

View Full Version