View Full Version
Sabtu, 23 Apr 2016

Waspadai Hubungan Indonesia-Israel

Sahabat VOA-Islam...

Senin, 28 Maret 2016 yang lalu, PM Israel, Benjamin Netanyahu menerima kunjungan delegasi wartawan Indonesia. Mereka adalah Heri Trianto (Bisnis Indonesia), Abdul Rokhim (Jawa Pos), Yustinus Tomi Aryanto (Tempo), James Luhulima (Kompas), dan Margareta (MetroTV).

Kunjungan ini atas dasar undangan dari Kementrian Luar Negeri Israel. The Times of Israel memberitakan, PM Israel menyerukan pembentukan hubungan diplomatic Israel dan Indonesia (bbc.com/Indonesia, 29/3).

Selama ini Israel menggunakan “diplomasi media”, budaya, dan pariwisata. Israel banyak mengundang wartawan dan tokoh Indonesia ke Israel dengan kedok jurnalisme, budaya, dan promosi pariwisata. Menurut Heri Trianto, Redaktur Pelaksana Harian Bisnis Indonesia, sebagaimana dikutip oleh BBC Indonesia (30/3), dalam enam tahun terakhir, ada sekitar delapan atau Sembilan rombongan wartawan atau politikus yang memenuhi undangan dari Israel. Israel dengan cerdik memanfaatkan wartawan dari negara Muslim terbesar sebagai alat diplomasi. Walau tidak lantas membuka hubungan diplomasi Indonesia-Israel, kehadiran wartawan Indonesia sudah merupakan sebuah kemenangan diplomasi bagi Israel.

Kunjungan-kunjungan ini menunjukkan tidak adanya empati kepada rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Sangat mengenaskan melihat para pengunjung dengan bangga berfoto dengan PM Israel yang kebijakannya telah menyebabkan rakyat Palestina menderita. Selama pemerintahan Netanyahu, Israel membunuh puluhan ribuan anak-anak, wanita dan orangtua; menghancurkan ribuan keluarga; meluluhlantakkan Jalur Gaza; menghancurkan ratusan masjid bahkan juga sekolah, rumah sakit dan rumah jompo. Kunjungan dan pertemuan ini juga menunjukkan sebagian pers Indonesia semakin berstandar ganda. Satu sisi getol meneriakkan pelanggaran HAM, mengutuk terorisme, menyerukan hukuman yang setimpal bagi pelaku teroris. Di sisi lain, mereka dengan ringan bertemu dengan orang yang melakukan pelanggaran HAM terbanyak. Tapi, mereka tak menyerukan untuk menghukum Netanyahu dengan hukuman yang keras atas semua pelanggaran HAM, tindak teroris yang sudah dilakukannya.

Menjalin hubungan dengan orang kafir apalagi dengan Yahudi Israel yang jelas-jelas memerangi Islam dan kaum muslim merupakan dosa. Di depan publik mengaku tidak menjalin hubungan, ternyata dibelakang diam-diam menjalin hubungan dengan Israel. Inilah sikap munafik. Allah berfirman dalam Qur’an Surat An Nisa ayat 138-139 bahwa orang munafik akan disiksa dengan siksa neraka.

Kabarilah kaum munafik itu, bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil kaum kafir menjadi teman/penolong dengan meninggalkan kaum Mukmin. Apakah mereka mecari kemuliaan di sisi orang kafir itu? Sesungguhnya semua kemuliaan hanya milik Allah

Oleh karena itu, sudah seharusnya kunjungan seperti itu harus dikecam dan ditolak. Semua jenis hubungan dengan Israel harus dihentikan. Untuk itu, kaum Muslim tidak boleh berhenti dan lelah melakukan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, mendakwahkan Islam dan memperjuangkan penerapan syari’ah islam secara menyeluruh yang akan menwujudkan rahmat Islam untuk seluruh manusia. Wallahu’alam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]

Penulis: Tati Nurhayati, Ibu Rumah Tangga Bandung


latestnews

View Full Version