View Full Version
Senin, 16 May 2016

Rusia Lancarkan 'Perang' Tersembunyi untuk Pecah-belah Pejuang Oposisi di Suriah

SURIAH (voa-islam.com) - Selama operasi militer mereka yang sedang berlangsung di Suriah sejak akhir September, Rusia belum mencapai hasil yang mempengaruhi keseluruhan dari konflik Suriah, meskipun puluhan ribu serangan udara yang Presiden Vladimir Putin katakan telah dilakukan oleh pasukannya di kota-kota Suriah yang dikuasai pejuang oposisi.

Hasil intervensi Rusia hanya mencapai kemajuan terbatas untuk pasukan rezim di pedesaan Aleppo dan kota Palmyra di Homs tengah, sementara pasukan ini masih belum mampu merebut kembali daerah-daerah besar di bawah kontrol dari faksi-fakai pejuang oposisi atau yang lain dari Islamic State (IS).

Manuver Rusia

Hal ini membuat Rusia melakukan tipu muslihat dengan berupaya untuk membujuk faksi-faksi oposisi bekerja sama dengan negara Komunis tersebut yang tujuan akhirnya adalah membuat mereka saling berperang satu-sama lain sehingga dapat dengan mudah dikalahkan.

Al-souria Net telah mempelajari dari sumber-sumber militer di pedesaan Homs bahwa Rusia telah mulai untuk berkomunikasi langsung dan tidak langsung dengan sejumlah faksi pejuang oposisi sekuler di sana, termasuk melakukan kontak dengan lembaga-lembaga dan layanan bantuan.

Melalui komunikasi mereka saat ini, Rusia bertujuan untuk mencapai suatu kemajuan dalam bidang militer yang membantu kepentingan mereka dan kepentingan rezim Assad dengan memikat faksi oposisi untuk memasuki gencatan senjata, yang akan memberikan perlindungan dari pemboman dan mengamankan kebutuhan yang diperlukan oleh para penduduk di wilayah di mana faksi-faksi itu berada.

Dengan adanya kontak dengan faksi-faksi tersebut, Rusia berharap untuk mengubah mereka dari memusuhi rezim menjadi pihak yang netral, dan oleh karena itu mereka menerima syarat rekonsiliasi yang disediakan oleh Rusia untuk Meningkatkan situasi kemanusiaan.

Item-item perjanjian

Salah satu komandan militer yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan kepada Al-Souria Net bahwa "Seorang pejabat politik Rusia mengusulkan kepada kami untuk menyampaikan sebuah proposal kepada para penduduk Rastan," diantaranya termasuk:

- Pasukan Rezim akan dipaksa untuk menghentikan semua bentuk penembakan pada warga sipil di Rastan dan pedesaan mereka.

- Semua perlengkapan medis dan kebutuhan hidup lainnya yang dituntut oleh penduduk akan diberikan, meski dari pasukan rezim.

- Jika disetujui, negosiasi dan komunikasi akan diadakan dengan komandan tinggi pasukan Rusia di Suriah.

- Siapa saja dari sisi rezim akan dilarang untuk memasuki kota Rastan, yang akan tetap berada di bawah perlindungan Rusia.

Membuat perpecahan

Upaya berbahaya Rusia untuk merebut hati pejuang oposisi di dalam wilayah Suriah datang dimana Moskow telah mengusulkan bahwa faksi-faksi yang menerima rekonsiliasi akan diberikan dukungan militer dengan dalih "memerangi terorisme (baca;mujahidin)." Menurut komunikasi Al-souria Net dengan dua faksi yang berhubungan dengan Rusia (yang meminta untuk tidak diidentifikasi), Apa yang mereka maksud dengan teroris adalah "faksi-faksi Islam dan yang lain yang menolak tawaran Rusia."

Jika saja faksi oposisi menerima kondisi tersebut, usulan licik Rusia tentu saja akan membakar pertikaian antara mereka dan faksi-faksi lain menolaknya, yang akan membuat tercapainya tujuan bersama Rusia dan rezim Assad menggunakan faksi-faksi oposisi untuk saling berperang satu sama lain, sehingga melemahkan paskan oposisi.

Sementara itu, faksi-faksi oposisi yang menyetujui tawaran Rusia belum tentu akan aman dari serangan jika Rusia atau rezim Assad, terlebih jika keduanya menghianati tawaran tersebut, dan faksi-faksi tersebut tidak akan mampu untuk membela Sendiri, terutama jika mereka telah terkuras tenaganya dalam pertempuran dan bentrokan dengan faksi yang menolak proyek Rusia.

Komunikasi Rusia juga termasuk sebuah manuver untuk mendorong faksi oposisi untuk menyetujui mereka. Sumber-sumber militer Al-souria Net mengatakan diantara manuver itu adalah bahwa Rusia berjanji dalam bentuk usulam perjanjian untuk menghapus Assad, atau untuk mencapai perubahan politik yang akan disepakati kemudian.

Faksi-faksi oposisi

Faksi-faksi yang telah dihubungi oleh Rusia mengatakan kepada Al-souria Net mereka telah menolak tewaran tersebut, mengatakan: "Kami tidak bisa mengambil risiko menerima usulan Rusia untuk beberapa Alasan, yang paling penting adalah karena itu merusak persatuan dengan faksi yang menolak proposal tersebut, terutama karena kita juga akan dipaksa untuk melawan mereka jika kita menerima (proyek mereka). "

Faksi yang sama menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mempercayai posisi Rusia, terutama sejak mereka telah berbicara lebih dari sekali tentang menghapus Assad dan menemukan solusi politik. Mereka menekankan bahwa bahkan jika posisi Amerika tetap dalam ambiguitas mereka saat ini, "Kami tidak punya pilihan selain untuk melawan dan kembali ke masa sebelum persenjataan dari Amerika, dan ini adalah apa yang kita coba lakukan sekarang. Pintu-pintu di hadapan kami lebih luas untuk senjata di pasar gelap, dan kelompok-kelompok jihad, terutama, Al-Qaidah, mungkin satu-satunya sekutu militer masa depan kita dalam menjatuhkan rezim."

Salah satu komandan militer dari faksi-faksi pejuang Suriah di pedesaan Homs mengatakan kepada Al-souria Net: "Rusia selalu menyatakan bahwa perjanjian AS dengan Iran telah mendorong mereka untuk menyerah pada masalah Suriah, sementara itu mereka telah menekan Arab Saudi untuk menghentikan mempersenjatai oposisi, dan sekarang menekan Turki." (st/Al-Souria.net)


latestnews

View Full Version