View Full Version
Kamis, 23 Jun 2016

Empat Hal yang Dapat Mendongkrak Kekuatan OKI untuk Menggoncang Dunia

Oleh: Meivita Yusmala Dewi, S. Farm., Apt.

(Mahasiswa Program Magister Ilmu Farmasi Universitas Airlangga Surabaya)

Organisasi Kerjasama Islam yang disingkat OKI merupakan sebuah organisasi yang lahir pada tanggal 25 September 1969. Organisasi tersebut memiliki 57 anggota yaitu negeri-negeri Islam sedunia, termasuk salah satunya Indonesia. Pada tanggal 6 dan 7 Maret 2016 OKI menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa di Jakarta. Konferensi ke-5 tersebut membahas Palestina dan Al-Quds.

Terdapat 6 isu yang diangkat yaitu perbatasan wilayah Palestina yang semakin mengecil karena dikuasai Israel; pengungsi Palestina tidak dapat kembali ke tempat asalnya; status Kota Jerusalem dianggap kota suci oleh Yahudi, Nasrani, dan Islam; pemukiman ilegal Israel yang terus menggerogoti wilayah Palestina; isu keamanan; dan distribusi air bersih.

Beberapa ahli dan pengamat meragukan keberhasilan OKI dalam mengatasi konflik Palestina dan Israel. Alasannya, pembahasan yang dilakukan hanya bersifat teknis, tidak menyentuh akar persoalan yaitu penjajahan oleh entitas zionis Yahudi yakni Israel. Ada juga yang beranggapan bahwa OKI seperti harimau ompong, terlihat kuat namun sesungguhnya lemah. Lantas, bagaimana kekuatan OKI dapat ditingkatkan sehingga mampu menyelesaikan persoalan di Palestina dan negeri Islam lainnya? Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dari segi pembentukan OKI.

Pertama, sebagai sebuah organisasi tingkat internasional visi OKI harus ditetapkan secara jelas, tanpa ada interfensi dan campur tangan Barat dalam menentukannya. Visi yang digunakan adalah berlandaskan pemikiran Islam, sebagaimana latar belakang anggota organisasi ini. Menyatukan seluruh negeri Islam dalam bingkai Khilafah dan kembali kepada syariat Islam.

Kedua, cara mewujudkan visi tersebut juga harus terarah, memiliki target setiap tahunnya, dilakukan dengan penuh kesungguhan dan berharap pertolongan Allah, Sang Pemilik dunia beserta isinya. Menjadikan Rasul sebagai teladan sebagai pemimpin, mengikuti cara beliau dalam mewujudkan pemikiran Islam. Tidak berubah-ubah karena ada pengaruh dari internal ataupun eksternal.

Ketiga, anggota OKI hendaknya memiliki kesadaran penuh alasan ketergabungannya dengan niat yang benar, bukan berbekal keinginan dan semangat belaka.

Keempat, ikatan yang digunakan antaranggota OKI berupa ikatan yang kuat yaitu akidah Islam, bukan karena kepentingan saja. Jika 4 hal ini diperhatikan maka kekuatan OKI dapat dipastikan menggoncang dunia dan menjadikan Barat ketakutan. Penyatuan Kaum Muslim sedunia dapat membuat Barat gentar. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version