Oleh: Umar Syarifudin (pengamat Politik Internasional)
Eropa melihat peluang baru, keunggulan Amerika secara militer rapuh dan kemudian kontrol Amerika di dalam konstelasi internasional melemah, dan Amerika akhirnya memperhitungkan peningkatan manuver-manuver Eropa serta peningkatan kekuatan Rusia secara militer, maka Amerika kontrol atas dunia melemah. Posisi Amerika tetap lebih unggul dalam bidang militer dan memiliki kontrol yang lebih kuat di dalam konstelasi internasional.
Namun Amerika menghadapi sejumlah tantangan dan persaingan dari kekuatan utama lainnya di dunia. Bicara Rusia, masih sangat jauh untuk kembali seperti masa keemasannya dahulu. Rusia masih terus menderita krisis kelemahan struktur pada aspek-aspek politik dan ekonomi. Hal itu menghalangi Rusia melakukan lompatan kuat di dalam konstelasi internasional.
Amerika tampaknya menggunakan Rusia untuk menghentikan Eropa menghalangi proyek-proyek dan politik-politik Amerika di wilayah-wilayah pengaruhnya, di saat Eropa bersiap mengisolasi Amerika dari dunia internasional. Prancis membentuk poros bersama negara-negara lain untuk menentang Amerika dan mampu berpengaruh terhadap Amerika. Terhadap Islam, AS, Eropa dan Rusia bersikap sama, yaitu memusuhi, melecehkannya, serta berusaha mendiskreditkannya dan merendahkan pemeluknya yang tidak bbisa diperalat mereka.
Jumlah kaum muslim di Barat besar, aktivitas mereka banyak, bahkan partisipasi mereka jelas dan beragam di segala bidang. Kaum Muslim telah melahirkan generasi baru yang lebih kuat agamanya daripada orang tuanya yang datang sebelum lima dekade. Islam memiliki pengaruh, meskipun mereka memerangi Islam, sementara Islam tidak memiliki negara yang membelanya.
Rezim negara-negara Barat telah mengundang krisis untuk diri mereka sendiri dengan memelihara atheisme sekularisme. Saat ini kondisi ekonomi kapitalis terus-menerus jatuh di Amerika dan Eropa, dan ketidakmampuan para politisi untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah sistem kapitalis. Dunia menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi manusia di seluruh dunia saat ini akibat kerusakan sistem kapitalis, ironisnya penguasa kelompok negara berkembang malah bersekongkol dengan AS untuk mempertahankan dominasi kapitalis Barat atas umat Islam. Penguasa negeri-negeri Islam sebagian besar tertipu & terjajah dengan ekonomi ilusif kapitalisme. Lalu semakin sekarat. Padahal kapitalisme yang sedang jatuh terpuruk, sedang menunggu pukulan terakhir yang mematikan dari peradaban baru Islam.
Negara-negara Barat menjalankan politik integrasi semi-paksa untuk membuat kaum Muslim menerima peradaban dan budaya Barat. Sehingga mereka memerangi budaya dan peradaban kaum Muslim, serta mendistorsinya
Eropa tua berfantasi muda, selama beberapa dekade sedang di atas ranjang pesakitan. Negara-negara Eropa diperburuk oleh hutang dan tidak adanya pertumbuhan, serta mata uang tunggal Eropa (Euro) berada pada risiko serius, sementara masalah globalisasi dan teknologi telah memperburuk pengangguran, sedang monopoli perusahaan dan orang kaya untuk industri, perdagangan, dan perbankan telah menciptakan kesenjangan besar antara kelas kaya dan rakyat jelata, di mana dalam hal ini solusi tambal sulam terbukti gagal dalam mencari jalan keluar dari krisis terus memburuk ini. Amerika sendiri khawatir tentang hilangnya salah satu penyanggah konsep neo-liberalnya, di mana Amerika juga kekuatan lain yang tengah menuju nasib serupa, berupa disintegrasi dalam masyarakatnya.
Negara-negara Barat menjalankan politik integrasi semi-paksa untuk membuat kaum Muslim menerima peradaban dan budaya Barat. Sehingga mereka memerangi budaya dan peradaban kaum Muslim, serta mendistorsinya, namun yang mereka lihat justru reaksi sebaliknya, dimana negara-negara tersebut melihat kecenderungan ekstrimisme, kekerasan dan perlawanan, bukan ketundukan. kaum Muslim telah waspada dan memperhatikan apa yang dirancang untuk mereka melalui politik pemblokiran.
Yang menggembirakan adalah masyarakat di berbagai dunia muslim sekarang telah menyadari, pemerintah mereka selalu siap mengabdi demi kepentingan Amerika melalui sistem kapitalisme yang rusak saat ini. Kesadaran umat telah menyingkap selimut kegelapan di hadapan masyarakat. Masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan para penguasa dan sistem. Semua orang telah mencari alternatif.
Tidak diragukan bahwa alternatif itu adalah Hizbut Tahrir, Partai Politik Islam Global yang memiliki kepemimpinan politik yang ikhlas dan memahami Islam serta tata cara penerapannya. Hizbut Tahrir telah memaparkan pandangan yang jelas tentang sistem Islam melalui sejumlah buku dan selebaran. Yang ada tinggal masalah waktu bagi tersingkapnya pengkhianatan politik saat ini. Sehingga masyarakat akan bergerak dengan segenap kemampuan mereka untuk mengusir pengaruh Amerika dari kawasan dengan menegakkan Daulah Khilafah di seluruh negeri-negeri muslim. Pada saat itu tidak ada pilihan bagi Amerika, Eropa dan Rusia, kecuali lari ketakutan. [syahid/voa-islam.com]