View Full Version
Senin, 16 Jan 2017

Demokrasi Bungkam Ketika Aleppo Dilenyapkan

Oleh: Falta U. Rosyidah, S.TP (Alumni Universitas Brawijaya Malang)

Sahabat VOA-Islam...

Bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, begitupun dengan umat Islam yang saat ini sedang mengalami berbagai penderitaan yang tidak berkesudahan dan tidak ada yang melindunginya. Masih hangat dalam ingatan kita, Aksi Damai 411 dan 212 yang terjadi di negeri ini, dikarenakan pernyataan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang menistakan al-Quran surat al-Maidah ayat 51 yang sampai saat ini belum menemukan titik terang.

Tidak lama kemudian, kita mendengar apa yang dialami saudara muslim kita di Rohingya Myanmar, Pemandangan yang sangat kejam dan mengerikan sebagai gambaran genosida militer Myanmar terhadap ummat Islam Rohingya. Pembantaian ummat Islam yang terjadi di Rohingya Myanmar sampai saat ini belum juga selesai, kini umat Islam dikejutkan kembali dengan berita duka dari negeri yang diberkahi, yakni Aleppo Suriah. Bukan kejadian yang pertama, duka di Aleppo sudah bertahun-tahun namun tak kunjung usai.

Di sini, di tanah Indonesia memang tak terasa bunyi ledakan, jeritan apalagi reruntuhan bangunan. Tapi saat ini sesungguhnya tengah terjadi penghancuran Aleppo, Suriah dan pembantaian warganya yang sangat mengerikan oleh tentara rezim Bashar Assad (baca: antek Amerika) dan Rusia, sekutunya yang haus darah. Puluhan ribu laki-laki, perempuan, dan anak-anak muslim terancam kematian.

Warga yang tak berdaya itu tengah menghadapi serangan keji menggunakan senjata berat dan bom yang meledak hebat. Serangan udara yang bertubi-tubi telah meninggalkan hampir dua juta orang tanpa air. Bahkan menurut Duta Besar Perancis untuk PBB, Francois Delattre, bila tidak segera ada tindakan penting, Aleppo akan menjadi salah satu pembantaian terbesar terhadap penduduk sipil sejak Perang Dunia II.

Asas demokrasi hanya angan-angan belaka. Buah dari kebobrokan sistem semakin jelas, Islam yang seharusnya menjadi khairu ummah (umat terbaik) kini terpuruk. Sistem demokrasi yang dikendalikan para kapitalis telah membawa kerusakan tatanan kemanusiaan, nyawa tidak dihargai, kehormatan Islam di lukai dan teriakan saudara muslim di acuhi atas dalih sekat bangsa

Apa yang terjadi di Aleppo saat ini, mulai dari pembantaian massal, eksekusi lapangan dan pembongkaran rumah-rumah di atas kepala para penghuninya, bukanlah hal baru yang menimpa umat Islam, bukan pula kejahatan baru yang dilakukan Amerika dan Barat, sebab apa yang terjadi di Palestina, Afghanistan dan Irak masih segar dalam ingatan kita. Barat sudah biasa melakukan penghancuran negeri kaum Muslim dari satu negeri ke negeri yang lain. Tak bisa dipungkiri memang saat ini umat islam menjadi bulan-bulanan kekejian musuh Islam.

Pembantaian atas muslim di Aleppo dilihat oleh seluruh dunia. Dunia yang mengklaim berasaskan demokrasi. Namun belum terlihat PBB maupun masyarakat internasional melakukan gerakan serius apapun menghentikan pembantaian ini. Semua ini memperlihatkan kepalsuan klaim mereka untuk menjamin hak asasi manusia dan kebebasan di bawah kebobrokan sistem saat ini. Tokoh demokratis hanya bergeming, dilain sisi musuh-musuh Islam terus memburu.

Sistem demokrasi yang rusak dan merusak tidak akan berhasil mewujudkan perdamaian. Asas demokrasi hanya angan-angan belaka. Buah dari kebobrokan sistem semakin jelas, Islam yang seharusnya menjadi khairu ummah (umat terbaik) kini terpuruk. Sistem demokrasi yang dikendalikan para kapitalis telah membawa kerusakan tatanan kemanusiaan, nyawa tidak dihargai, kehormatan Islam di lukai dan teriakan saudara muslim di acuhi atas dalih sekat bangsa.

Tidak ada pelindung kaum muslimin yang paling hakiki selain Khilafah yang menerapkan sistem Islam, sistem yang memuliakan manusia, memelihara darah muslim dan menyerukan persatuan umat. Syariat sempurna ini hanya akan bisa diterapkan dengan kembalinya khilafah ala minhajin nubuwwah.

Maka apalagi yang kita tunggu wahai kaum muslimin?

Akankah kita ridha melihat muslimah dipaksa menanggalkan kehormatannya?

Akankah kita diam menyaksikan jasad anak-anak bergelimpangan?

Seruan kepada umat Islam Indonesia untuk memberikan seluruh daya dan upaya yang dimiliki untuk menolong warga muslim di Aleppo. Apa yang terjadi di Aleppo, bukti bahwa umat Islam di seluruh dunia membutuhkan Khilafah. Sebab, Khilafah akan menyatukan kekuatan Umat Islam dan membebaskan negeri-negeri muslim serta melindungi warganya(Islam ataukah non Islam). Falta/Alumni Universitas Brawijaya Malang. [syahid/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version