Pasti ada skenario terbaik yang sedang Allah siapkan untuk kaum muslimin. Keyakinan ini harus ada menyikapi gegap-gempita perkembangan dunia.
Saat kaum muslimin Indonesia sedang euforia membahas Panji Rosulullah sebagai effek ILC (Indonesia Lawyers Club), ternyata Donald Trump di sana mengumumkan pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pengumuman tersebut bisa diduga, sebagai genderang perang terhadap kaum muslimin. Bisa juga ini merupakan test case, ingin melihat sejauh mana reaksi kaum muslimin di dunia. Apakah mereka sudah kental kesatuannya pada seruan khilafah, atau masih tersekat-sekat pada batas imajiner nasionalis?
Kabarnya, sebelum mengumumkan hal tersebut, AS telah meminta pendapat dari pemimpin-peminpin negara muslim di dunia, termasuk Indonesia, yang semuanya setuju atas keputusan tersebut. Walaupun berikutnya ada klarifikasi bahwa ada kesalahan terjemahan akan berita tersebut, namun ungkapan meminta pendapat peminpin-pemimpin dunia mengartikan bahwa ada hubungan terselubung antara AS dengan pemimpin negara-negara muslim tersebut .
Seharusnyalah kaum muslimin sadar akan kondisi yang dihadapi. Orang-orang kafir memanfaatkan antek-antek mereka untuk meredam umat Islam dalam kungkungan nasionalisme. Mereka mengecam, mengutuk, namun cukup sampai di situ. Tak ada gerakan menyerukan jihad pada militer dan kaum muslimin. Jikapun ada, itu muncul dari pemimpin harokah yang tak memiliki kekuatan militer sebagaimana sebuah negara.
...Orang-orang kafir memanfaatkan antek-antek mereka untuk meredam umat Islam dalam kungkungan nasionalisme. Mereka mengecam, mengutuk, namun cukup sampai di situ. Tak ada gerakan menyerukan jihad pada militer dan kaum muslimin...
Saudaraku, kita menghadapi kekuatan ideologi kapitalis yang saling bahu membahu melakukan penistaan terhadap kaum muslimin. Seharusnyalah ada satu institusi setara yang mampu menghadapi hal tersebut. Dan institusi tersebut hanyalah Khilafah. Satu komando untuk seluruh kaum muslimin, yang bergerak bersama dengan kekuatan seluruh militer dan umat dengan semangat jihad.
Indonesia adalah negara yang paling memungkinkan untuk menjadi titik sentral awal berdirinya khilafah. Pemahaman umat akan panji Rosulullah dan Khilafah sebagai kewajiban sudah mulai nampak. Tinggal memahami bagaimana proses penegakan khilafah tersebut di sini.
Teruslah berdakwah pada umat dan titik-titik pemegang kekuatan, dari mulai penguasa daerah, penguasa pusat, tokoh-tokoh umat hingga kalangan TNI. Pahamkan tentang kewajiban Khilafah dan bagaimana Khilafah menerapkan aturan Allah secara kaffah. Pahamnya mereka akan menjadi nusroh dalam penegakan Khilafah tanpa revolusi berdarah.
Umat paham, tokoh paham, TNI paham, maka selanjutnya penyerahan kekuasaan sebagaimana yang terjadi di Madinah pada masa Rosulullah. Kita siap dipimpin seseorang yang semata-mata menyerahkan kedaulatan hanya pada hukum Allah.
Jika hal tersebut terjadi, tegaknya Khilafah akan diumumkan ke seluruh dunia. Kaum muslimin di wilayah lain akan mendorong penguasanya bergabung dengan khilafah yang baru tegak tersebut.
Saat kekuatan kaum muslimin terhimpun sebagai sebuah negara, Khalifah akan menginstruksikan jihad berhadapan dengan negara-negara kafir dengan kekuatan yang seimbang.
Saat itulah Palestina akan dibebaskan secara terhormat.
Masalahnya, akankah kaum muslimin di Indonesia mengambil kesempatan ini? Semoga. Wallahu'alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google