View Full Version
Selasa, 16 Jan 2018

Membantah Ide Sesat Kaum LGBT (Bagian 2-Selesai)

Oleh: Emitha Thamrin

(Pengamat Sosial, Anggota Komunitas Belajar Nulis Revowriter)

4. LGBT menginterpretasi/mentafsir Ayat-ayat Alqur’an dengan serampangan

Meskipun diakui ada larangan zina dan LGBT dalam AlQur’an dan Hadist, mereka berdalih banyak interpretasi/tafsir dalam suatu ayat. Tetapi ragam interpretasi itu pun tidak dapat mereka hadirkan. Mereka hanya bermain kata-kata, menginterpretasikan/mentafsirkan sendiri ayat-ayat Allah dengan modal kefakiran ilmu agama. Bagaimana bisa  dipercaya orang-orang yang tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas ilmu agama bicara tentang tafsir atas interpretasi ayat?

Yang mereka lakukan sesungguhnya adalah mencari-cari ayat Alquran dan mentafsirkan sendiri (tanpa ilmu) untuk mencari pembenaran atas apa yang mereka lakukan. Ini adalah sebuah kesalahan fatal dalam memahami ayat.

Peringatan Allah tentang tabiat kaum Sodom sudah jelas dalam Alqur’an :

Qs  Al A’raaf Ayat 80-81

80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).

81. Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”

QS Hud : 78 dan 82

78. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"

82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (Hud 11:82)

Pada empat ayat di atas dijelaskan bahwa kaum nabi Luth lebih menyukai laki-laki daripada wanita, yang dicap sebagai perbuatan yang keji/kotor. Ketika Nabi Luth menawarkan putri-putrinya untuk dinikahi, mereka menolaknya. Maka Allah menurunkan azab dengan membalikkan bumi tempat mereka berpijak dan menghujani mereka dengan batu. Jejak mereka masih dapat disaksikan hingga kini.

Tafsir serampangan juga dilakukan terhadap ayat QS An Nur 31. Penggiat keberagaman Aan Anshori mentafsirkan potongan ayat yang berbunyi : …awit tabbi’iina ghoiri ulil arbati minal rijal.., yang artinya : “…atau para pelayan laki-laki tua yang tidak punyak keinginan pada perempuan…” sebagai indikasi bahwa Allah menciptakan laki-laki yang tidak suka pada perempuan. Menurut dia, Allah menciptakan jenis manusia lain selain laki-laki dan perempuan, yaitu wanita-pria/waria. Artinya LGBT itu adalah fitrah dari illhiah. Sungguh pentafsiran yang sangat lancang.

Lengkapnya narasi QS An Nur 31 adalah :

Katakanlah kepada wanita beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.  (Qs. An-Nur Ayat-31 )

Potongan ayat di atas menjelaskan bahwa wanita boleh membuka tempat-tempat perhiasan mereka seperti kepala, leher, tangan dan kaki (yang biasa terbuka di dalam rumah) ketika wanita itu berkumpul dengan suami dan anak-anaknya. Termasuk boleh membukanya di hadapan pelayan laki-laki yang sudah tua (yang diasumsikan) tidak  ada keinginan lagi (shahwat) pada wanita. Ayat ini tidak ada menjelaskan penciptaan jenis manusia selain laki-laki dan wanita oleh Allah SWT.

Ala kulli hal, perlu kita lihat Firman Allah pada QS Al Jaatsiyah ayat 7-10 :

7. Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,

8. Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya, kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.

9. Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.

10. Di hadapan mereka neraka Jahanam dan tidak berguna bagi mereka sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah

Kelompok penggiat dan pendukung LGBT, jika dia seorang muslim, maka mereka adalah orang-orang yang sombong karena mengolok-olok Alquran dan bagi mereka azab yang hina di dunia dan azab yang pedih di akhirat.

Sebagai penutup, saatnya sekarang kewajiban bagi kita untuk memahami Islam dengan benar, campakkan nilai-nilai sampah dari Barat berupa sekulerisme, sosialisme, kapitalisme dan turunannya, dan terapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan.

Bentengi anak-anak kita dengan memperkuat iman dan pemahaman penerapan syariat sehingga tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan seperti yang dialami kaum LGBT. Wallahu’alam. Selesai. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version