View Full Version
Senin, 22 Oct 2018

Ommy Penuh Misteri Dengan Senjata Serbunya

BANDUNG (voa-islam.com) - Kasus orang bunuh diri di Indonesia tidak hanya seorang Ommy (jika benar bunuh diri). Dan aparat kepolisian jika profesional akan menempatkan kasus Ommy bukan bunuh diri biasa disaat jejak kepemilikan senjata yang luar biasa bahayanya itu terbuka.

Demikian disampaikan oleh Pengamat Intelijen & Terorisme CIIA Harits Abu Ulya terkait peristiwa kematian Ommy

Menrut Harits, dengan tewasnya Ommy  yang diklaim bunuh diri tidak seharusnya kemudian menjadi alibi mendorong kasus di tutup begitu saja.

"Tewasnya Ommy menyisakan misteri yang publik sangat penasaran butuh jawaban tuntas, rasional dan adil dari aparat kepolisian," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada voa-islam.com, Ahad (21/10) kemarin.

Paling tidak lanjut Harits, beberapa hipotesa kematian Ommy harus terjawab tuntas termasuk kepemilikan senjata yang tidak lazim bagi seorang WNI.

"Pertama, apakah benar Ommy bunuh diri? Ataukah accident/kecelakaan? Atau Ommy adalah korban pembunuhan oleh seseorang atau komplotan tertentu karena sebuah kepentingan bisnis? Ataukah Ommy adalah tumbal untuk menutupi sesuatu yang lebih besar," ujarnya mempertanyakan.

"Kedua, perlu di telisik faktor-faktor yang melatarbelakangi atau melingkupi sebelum Ommy tewas? Tentu Ommy punya keluarga, kerabat, teman, relasi bisnis atau ia punya lingkungan sosial yang bisa dipakai untuk menjejak faktor-faktor di atas," tambahnya

Ketiga, masih kata Harits, senjata Ommy tentu tidak jatuh begitu saja dari langit. Pertanyaan penting menurutnya dari mana Ommy dapatkan semua barang tersebut? Adakah mafia perdagangan senjata yang bisa sediakan senjata serbu dan lainnya untuk orang seperti Ommy atau siapapun yang mampu bayar. Ataukah ada oknum TNI atau Polri yang menyediakan senjata itu semua yang kabarnya untuk di koleksi oleh seorang Ommy?

"Keempat, apakah koleksi senjata seperti Ommy itu legal atau ilegal menurut UU di Indonesia? Kenapa tidak dicoba dikenakan UU Teroris? maka kemudian kasus Ommy tidak bisa ditutup begitu saja dengan tewasnya Ommy. Namun perlu dikembangan soal jejaring Ommy baik dilevel lokal maupun internasional. Apa motif kepemilikan senjata tersebut? Bisa jadi senjata bukan milik Ommy pribadi tapi titipan person atau kelompok tertentu atau jebakan dari satu jaringan tertentu," paparnya.

"Kelima, di luar sana apakah ada Ommy-Ommy yang lain dengan senjata serbu dan ribuan amunisi lainnya? Kasus Seorang Ommy warga sipil cukup menjadi indikasi kemungkinan senjata ilegal beredar dan terdistribusi dikalangan Ommy-Ommy lainnya tanpa kehendus aparat intelijen Indonesia," tegasnya.

Dalam perspektif analisis keamanan, menurut Harits kepemilikan dan keberadaan senjata seperti pada kasus Ommy adalah sebuah ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban negara. Dan aparat intelijen menurut saya kecolongan. Karena fakta empiriknya aparat keamanan baru tau adanya senjata paska tewasnya Ommy.

"Kasus senjata-senjata Ommy jauh lebih berbahaya dari soal kebohongan seorang RS (Ratna S). Publik akan berspekulasi liar jika aparat kepolisian dan unsur intelijen terkait tidak profesional dan membongkar misteri di balik tewasnya Ommy dengan senjata serbunya," pungkasnya [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version