View Full Version
Jum'at, 12 Apr 2019

Penangkapan Pendiri Wikileaks Julian Assange Bukti Kebebasan Pers Tidak Ada di Barat

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Penangkapan pendiri WikiLeaks, Julian Assange oleh pemerintah Inggris menunjukkan bahwa tidak ada rasa hormat terhadap kebebasan pers di negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat, kata seorang jurnalis dan analis politik Amerika yang bermarkas di New York.

“Kebebasan pers tidak ada di AS atau di Uni Eropa. Jika Anda mempublikasikan materi yang mengekspos aktivitas kriminal yang berkuasa, orang yang menerbitkan, dan bukan kriminal yang telah diekspos, akan dituntut secara pidana, ”kata Don DeBar dalam sebuah wawancara pada hari Kamis (11/4/2019).

DeBar, yang menjadi pembawa acara siaran radio harian di AS, mengatakan Assange akan dituntut hanya karena ia telah mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah dan militer AS.

“Dosa besar Assange adalah ia membongkar kegiatan kriminal besar-besaran oleh pemerintah AS. Mari kita jujur ​​tentang itu," katanya.

Pakar itu mengatakan penangkapan Assange pada hari sebelumnya di dalam kedutaan besar Ekuador di London, yang terjadi setelah tujuh tahun berlindung di fasilitas itu, menyoroti sifat lucu dari sistem peradilan Barat.

Dia mengatakan, tidak Swedia, di mana Assange sebelumnya dicari karena dugaan pelanggaran seksual, atau pula AS tidak dapat mengemukakan alasan nyata selama bertahun-tahun mengapa mereka memburu Assange.

DeBar mengatakan bahwa penangkapan Assange juga mengungkap kebohongan tentang sifat demokratis dari pemilihan di negara-negara seperti Ekuador.

Dia mengatakan presiden saat ini, Lenin Moreno berkuasa atas janji memerangi korupsi dan berkampanye untuk transparansi, tetapi dia akhirnya menjadi boneka dan kaki tangan AS dengan membiarkan Assange dikeluarkan dari kedutaan Ekuador di London.  (st/ptv)


latestnews

View Full Version