Oleh:
Asyari Usman, wartawan senior
CARA dan waktu KPU mengumumkan hasil pilpres 2019, memperkuat tuduhan rakyat bahwa mereka melakukan kecurangan. Hasil pilpres diumumkan pada dinihari tadi, 21/5/2019, dalam suasana yang sangat aneh dan serba dipaksakan.
Tidak diragukan lagi bahwa KPU takut menghadapi mayoritas rakyat yang kemenangannya mereka rampok. Kelakuan mereka sangat tidak terhormat. Tidak pantas lagi disebut sebagai pelaksana proses demokrasi yang jujur dan adil. Karena itu, KPU bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi akibat tindakan mereka yang menyelewengkan suara rakyat.
Rakyat tahu bahwa lembaga pemilu ini boleh jadi mendapat tekanan dari para penguasa. Tetapi, para komisioner KPU bisa saja memgambil opsi yang terhormat untuk melawan tekanan itu. Mereka bisa membersihkan diri dengan cara, misalnya, memgundurkan diri. Pasti rakyat akan bersama mereka jika mereka bersikap tegas, tidak mau ditekan-tekan.
Sekarang, setelah pengumuman dinihari itu, rakyat bertambah yakin bahwa KPU adalah bagian dari komplotan yang bertujuan untuk mencurangi kemenangan paslonpres 02. Tidak ada tafsiran lain. KPU ikut dalam desain pencurangan tsb.
Tindakan semena-mena oleh KPU ini pasti memperkuat dugaan orang bahwa lembaga pemilu itu memang benar telah berubah menjadi pabrik pencurangan. Mereka bisa merancang perolehan suara sesuai pesanan.
Hari ini, para komisioner KPU mengukuhkan bahwa mereka adalah pribadi-pribadi yang bermental maling. Mereka sebegitu sadis dan berhati khianat.*