View Full Version
Senin, 16 Mar 2020

Pesantren Libur?

 

Oleh:

Mohammad Fauzil Adhim

Pakar Parenting Islam

 

KEPANIKAN apakah yang menguasai kita? Atas sebab apakah sehingga kita kehilangan kejernihan?

Jika medium penyebarannya melalui droplet (cairan tubuh, sekecil apa pun) dari orang sakit ke orang sehat, maka membatasi interaksi mereka agar senantiasa di tempat yang aman merupakan langkah sangat penting. Jika tidak ada yang terkena virus Corona di pesantren, bukankah menahan mereka agar tetap di pesantren dan belajar sebagaimana biasa merupakan perlindungan yang baik karena tetap berada di lingkungan yang aman?

Bukankah memulangkan anak dari pesantren ke rumah orangtua masing-masing justru berarti membuka peluang bagi anak untuk terpapar selama dalam perjalanan maupun interaksi dengan orang-orang lain yang di luar kendali saat tidak di pesantren? Lalu mau libur berapa lama? 14 hari? Kalau terkena di hari keempat belas?

Hati-hati boleh, panik jangan.

Memulangkan anak dari pesantren dengan libur serentak, bisa saja menjadi pilihan jika ada alasan mendasar. Tetapi tidak cukup sekedar memulangkan mereka. Membatasi kunjungan agaknya pilihan lebih mendekati kebenaran.

Selebihnya, hendaklah kita tawakkal kepada Allah 'Azza wa Jalla.*

Sumber: Instagram


latestnews

View Full Version