Oleh: Desi Wulan Sari
Generasi penerus bangsa merupakan harapan sebuah negeri. Generasi yang penuh visi yang jelas dalam membangkitkan peradaban gemilang yang dinanti.
Saat ini, sedang masif digalakkan satu program dari menteri pendidikan terkait "perjodohan massal" antara pihak Kampus dan industri dilakukan hingga tahap kontrak rekrutmen mahasiswa di perusahaan, terkait peluang usaha. Menteri pendidikan Nadiem Makarim menjelaskan, bahwa Kemendikbud telah menjalankan program Kampus Merdeka. Salah satunya untuk menghasilkan mahasiswa yang unggul dan bisa menjadi pendisrupsi revolusi industri 4.0 (lensaindonesia.com, 2020/07/04).
Senada dengan program kemendikbud, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, Ph.D. mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan program link and match. Program tersebut akan menikahkan pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (DUDI) di tabun 2020. Diharapkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (kagama.co, 26/5/2020).
Melihat program yang dikeluarkan pemerintah saat ini terkait pendidikan seakan sudah di luar visi dari pendidikan utuh yang telah ada. Sebagaimana diketahui, pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Tetapi pendidikan yang ada saat ini orientasinya telah jauh dari sebuah visi "pendidikan". Karenanya, keterlibatan peran pemerintah dalam kampus pendidikan perlu di perhatkan urgensinya, ketika pemerintah memiliki sejumlah peran yakni sebagai pendukung, regulator, dan katalis. Tetapi semestinya bukan satu hal mutlak bagi pemerintah untuk bisa memaksa pihak Kampus dan industri untuk saling bermitra lewat regulasi. Melainkan pendidikan dengan berbagai macam insentif untuk berinvestasi di bidang pendidikan murni dapat dilakukan misalnya lewat penelitian dalam ilmu pengetahuan.
Pendidikan yang semestinya bervisi membangun kepribadian utuh manusia sebagai hamba Allah khalifah fil ardhi dikerdilkan hanya mencetak manusia bermental buruh. Terbukti dengan program-progrram yang jelas lebih mengarah pada bidang pemenuhan ekonomi semata. Pendidikan hanya dijadikan pencetak generasi sebagai mesin industri masa depan, atau mendidik generasi bermental buruh.
Jelas tergambar dari visi atau tujuan pendidikan saat ini lebih mengarah hanya pada penguatan pemenuhan ekonomi, pencetak calon pekerja dalam sirkulasi dunia industri. Inilah potret pendidikan di sistem kapitalis. Orientasi yang hanya mengusung pada untung rugi jalannya roda perekonomian negara. Padahal kekuatan dan keberlangsungan perekonomian sebuah negara diatur dan diurus oleh pemimpin negeri. Ketika sebuah kampus menghasilkan sarjana ekonomi yang ahli dalam kajian ekonomi itu merupakan sumbangsih dunia pendidikan kepada negaranya.
Maka bagaimanakah semestinya visi sebuah pendidikan yang mampu mencetak generasi cemerlang saat ini? Jika kita melihat kejayaan Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuannya pasti tidak akan diragukan lagi keberhasilannya dalam mencetak generasi cemerlang bagi sebuah peradaban gemilang.
Sejatinya visi pendidikan Islam melekat pada visi ajaran Islam itu sendiri yang terkait dengan visi kerasulan Nabi Muhammad Saw. Visi itu adalah membangun sebuah kehidupan manusia yang patuh dan tunduk kepada Allah serta membawa rahmat bagi seluruh alam, seperti dalam firman-Nya Q.S Al-Ankabut ayat 16 yang artinya : Dan (Ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: “Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
Kata patuh dan tunduk kepada Allah yang disebutkan di dalam ayat tersebut memiliki arti yang amat luas. Diantaranya adalah melaksanakan segala perintah Allah dalam segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya yang didasarkan pada nilai-nilai kepatuhan dan ketundukan kepada Allah, yaitu nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran, keadilan, kemanusiaan, kesastraan, kebersamaan, toleransi, tolong-menolong, kerja keras, dan lain-lain. Sedangkan kata rahmat dapat berarti kedamaian, kesejahteraan, keberuntungan, kasih sayang, kemakmuran dan lain sebagainya. Pendidikan Islam yang dilaksanakan harus diarahkan untuk mewujudkan sebuah tata kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Secara garis besar, konsepsi pendidikan dalam Islam adalah mempertemukan pengaruh dasar dengan pengaruh ajar. Pengaruh pembawaan dan pengaruh pendidikan diharapkan akan menjadi satu kekuatan yang terpadu yang berproses ke arah pembentukan kepribadian yang sempurna. Oleh karena itu, pendidikan dalam Islam tidak hanya menekankan kepada pengajaran yang berorientasi kepada intelektualitas penalaran, melainkan lebih menekankan kepada pendidikan yang mengarah kepada pembentukan keribadian yang utuh dan bulat. Konsep pendidikan Islam yang mengacu kepada ajaran Al-Qur’an.
Perlunya mengetahui sistem pendidikan Islam meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pertama, Sistem pendidikan Islam tidak memisahkan nilai-nilai moral dan Ketuhanan dari nilai-nilai hidup keduniawian.
Kedua, Totalitas bangunan sistem pendidikan Islam menyatupadukan dan menyelaraskan antara kepentingan dunia dan akhirat.
Ketiga, Sistem pendidikan Islam menyeimbangkan antara pendidikan akal (intelektual) dan pendidikan moral-spiritual.
Keempat, Keseluruhan visi, orientasi dan misi sistem pendidikan Islam bertujuan untuk menyeimbangkan antara prinsip kepentingan individu dan prinsip kepentingan masyarakat agar pola-pola hubungan dan tatanan sosial Islami dalam kehidupan masyarakat dapat terbina dan terjaga dengan baik.
Itulah visi pendidikan Islam yang tidak pernah gagal dalam membentuk sebuah generasi cemerlang. Pendidikan yang menjadi wadah persiapan generasi yang bukan minus visi pendidikan. Bukan pula pembentuk generasi pencetak mesin industri seperti saat ini. Hanya Islam lah yang mampu mewujudkan generasi cemerlang pembentuk peradaban dunia. Inilah solusi pendidikan yang dirindukan. Wallahu a'lam bishawab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: lenterakecil