View Full Version
Jum'at, 14 May 2021

Al Aqsha Needs Us!

 

Oleh:

Fita Rahmania, S. Keb., Bd.

 

PENGHUJUNG Ramadhan tahun ini kembali diwarnai oleh jeritan pilu kaum muslim Palestina. Zionis Israel rupanya semakin tidak tahu malu. Mereka mengambil paksa rumah-rumah kaum muslim Palestina dan menyerang jamaah yang beribadah di Masjid Al Aqsha.

Dilansir dari kompas.com menyebutkan bahwa bentrok Israel dan Palestina terbaru di kompleks Masjid Al-Aqsa adalah yang terparah sejak 2017. Masjid Al Aqsa diserang dipicu oleh upaya pemukim Yahudi selama bertahun-tahun untuk merebut rumah-rumah Palestina di dekatnya. Mereka secara paksa mengusir warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur pada 2 Mei lalu, konflik pun meledak pada 7 Mei, ketika polisi Israel menyerang jemaah masjid Al Aqsha saat sedang sholat malam.

Polisi Israel secara membabi buta menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah jamaah. Warga Palestina melawan dengan melemparkan batu, botol, dan kembang api ke arah polisi-polisi itu. Akibatnya, terdapat lebih dari 220 orang terluka, kebanyakan warga Palestina. Konflik belum mereda pada hari berikutnya. Saat Masjid Al-Aqsa menggelar shalat Tarawih pada Sabtu (8/5/2021) malam, ibadah berlangsung damai tetapi ada kerusuhan di tempat lain di Yerusalem timur. Sekitar 121 warga Palestina terluka malam itu, banyak yang terkena peluru karet dan granat kejut, kata Bulan Sabit Merah Palestina.

Kekejian zionis Israel memicu kecaman dari dunia internasional. Tentara Israel begitu mudahnya menodai kesucian Masjid Al Aqsha dengan senjata mereka. Bagaimana tidak Al Aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin yang sangat dicintai. Pada bulan suci Ramadhan, kaum Muslimin bukan hanya datang dari Kota Tua al-Quds, tapi juga dari berbagai penjuru kota dan desa di Palestina. Mereka berbondong-bondong dengan biaya dan kendaraan sendiri datang untuk shalat berjamaah, khususnya Shalat Tarawih, bertadarus Alquran, berdoa, berdzikir, dan beriktikaf di sana.

Kemuliaan Masjidil Aqsa sebagaimana disebutkan di dalam Alquran Surat al-Isra ayat pertama, dan keutamaan berziarah dan shalat di dalamnya seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam menjadi daya panggil keimanan bagi jamaah kaum Muslimin untuk mendatangi, memakmurkan, sekaligus menjaganya. Oleh karenanya, kaum muslimin patut bersedih dan melakukan pembelaan apabila tempat suci ini dinodai.

Kaum muslimin tidak dapat lagi bergantung pada organisasi level dunia dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel. Terbukti selama ini PBB yang diharapkan menjadi penengah pun tak mampu berbuat banyak. Meski organisasi itu mengklaim sebagai organisasi pembawa perdamaian, nyatanya perdamaian itu hanyalah jargon kosong.

Justru deklarasi PBB pada 1948 yang menyatakan negara Israel “resmi” berdiri di atas tanah Palestina inilah yang menjadi pemicu penjajahan dan pendudukan Israel atas tanah Palestina. Mereka juga menawarkan solusi semu, yaitu two state solution sebagai dasar pembagian tanah Palestina untuk bangsa Arab dan Yahudi. Ditambah pengkhianatan negara Arab yang melakukan normalisasi dengan Israel. Mereka menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Seperti yang dilakukan UEA, Bahrain, Mesir, dan Yordania.

Begitupun dengan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) juga tidak memberi dampak apa-apa bagi Palestina. Ada tidaknya OKI tak berpengaruh sama sekali. Perannya mandul. Arogansi dan kebrutalan Israel tidak bisa dijawab dengan solusi dua negara ataupun kecaman dan kutukan.

Kaum muslimin di seluruh dunia bagaikan satu tubuh. Apabila satu bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh yang lainnya pun akan merasakan sakitnya. Begitupun dengan kaum muslim yang ada di Palestina mengalami penindasan, maka kaum muslim di belahan dunia yang lain wajib untuk membantunya.

Sekat nasionalisme telah mengikis ikatan akidah Islam di antara kaum muslim. Meski sebagian negeri Islam menaruh perhatiannya pada Palestina, tapi mereka tetap lemah di hadapan musuh Islam. Solusi hakiki bagi Palestina adalah one state solution, yaitu dengan mengusir Yahudi Israel dari Palestina dan memerangi Israel dengan mengerahkan militer negeri-negeri Islam. Jika kekuatan militer negeri-negeri Islam digabung, itu sudah cukup meluluhlantakkan Israel. Palestina butuh bantuan militer. Hanya dengan memerangi Israel, tanah Palestina bisa kembali ke pangkuan kaum muslim.*


latestnews

View Full Version