View Full Version
Senin, 22 Aug 2022

Keutamaan Bersyukur

Oleh: Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA.*

Syukur adalah senantiasa memuji Allah ta'ala baik di waktu senang maupun sedih dan waktu lapang maupun sulit, menaati segala perintah-Nya baik yang wajib maupun yang sunnat dan segala larangan-Nya baik yang haram maupun yang makruh, serta ridha terhadap qadar (ketentuan) Allah ta'ala yang baik dan yang buruk. Inilah hakikat syukur yang wajib diamalkan oleh setiap muslim.

Di antara nikmat Allah ta'ala yang diberikan kepada manusia adalah nikmat Islam Islam dan Iman, keluarga (istri, suami dan anak), harta, kesehatan, keamanan, rezki, umur, akal, bernafas, penglihatan, pendengaran, jabatan, harta, buah-buahan, dan lainnya. Namun nikmat yang paling besar bagi seorang muslim adalah nikmat Iman dan Islam atau nikmat hidayah.

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia khususnya seorang muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala yang telah memberikan nikmat yang sangat banyak, baik disadari maupun tidak, diketahui maupun tidak, dan diakui maupun tidak.

Sungguh beruntung orang-orang yang bersyukur. Banyak keutamaan yang disediakan oleh Allah ta'ala kepada orang yang bersyukur kepada-Nya. Di antaranya:

Pertama; Ditambahkan nikmat oleh Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat'." (Ibrahim: 7).

Kedua; Allah akan mengingatnya dengan mendapat penjagaan dan pertolongan-Nya. Orang yang bersyukur berarti mengingat Allah. Jika seseorang mengingat Allah, maka Allah ta'ala juga akan mengingatnya dengan menjaga dan menolongnya. Allah ta'ala berfirman, "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu ingkar nikmat-Ku." (Al-Baqarah: 152).

Ketiga; Mendapat pengampunan dan pahala yang besar. Allah ta'ala memberikan pengampunan dan pahala yang besar kepada orang yang mengingat-Nya. Allah ta"ala berfirman, " ...Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al-Ahzab: 35). Bersyukur berarti mengingat Allah ta'ala.

Keempat; Mendapat kebaikan untuk diri sendiri. Allah ta'ala berfirman, "Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia." (An-Naml: 40).

Allah ta'ala juga berfirman, "Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji." (Luqman: 12).

Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya itu baik baginya, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali seorang mukmin. Apabila ia mendapatkan sesuatu yang mengembirakan ia bersyukur, maka hal itu baik itu baginya. Dan apabila ia ditimpa suatu kesulitan, ia bersikap sabar, maka hal itu pun baik baginya." (HR. Muslim).

Kelima; Mendapat ridha Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman, "Jika kamu kafir, ketahuilah sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu, dan Dia tidak meridhai kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridhai kesyukuranmu itu." (Az-Zumar: 7).

Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah meridhai seorang hamba yang makan sekali lalu dia memuji-Nya atasnya, minum sekali lalu memuji-Nya atasnya." (HR. Muslim).

Inilah cita-cita tertinggi seorang muslim yaitu ingin mendapat ridha Allah ta'ala. Orang yang memperoleh ridha Allah ta'ala, maka ia pasti masuk surga. Sebaliknya, orang yang tidak mendapat ridha-Nya, maka ia pasti masuk neraka.

Untuk mendapat ridha Allah ta'ala ini, kita melaksanakan segala perintah-Nya baik berupa amalan yang wajib maupun sunnat dan meninggalkan segala larangan-Nya baik berupa amalan yang haram maupun makruh. Dan di antara perintah Allah ta'ala adalah senantiasa bersyukur kepada-Nya.

Keenam: Dibangunkan rumah di surga. Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bila seorang hamba meninggal, Allah ta'ala berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Benar'. Allah bertanya, 'Kalian telah mengambil buah hatinya?'. Mereka menjawab benar. Allah bertanya, 'Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja'. Maka Allah ta'ala berfirman, 'Bangunkan untuk hambaKu sebuah rumah di surga dan beri nama dengan Bait al-Hamd." (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata, "Hadits hasan")

Demikianlah di antara keutamaan-keutamaan bersyukur. Maka sungguh beuntung orang-orang yang bersyukur. Sebaliknya, sungguh merugi orang-orang yang kufur nikmat.

Sebagai penutup, mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala di setiap kondisi, agar kita menjadi orang yang bertakwa dan mendapat ridha Allah ta'ala serta meraih berbagai keutamaan syukur tersebut. Semoga kita menjadi orang-orang yang bersyukur. Amin !

*) Penulis adalah Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh, Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh, Ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh, anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, Dosen Fiqh dan Ushul Fiqh Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM)


latestnews

View Full Version