View Full Version
Ahad, 05 Oct 2025

‘Diplomasi Skak Mati’: Netizen Puji Respons Hamas terhadap ‘Rencana’ Gaza dari Trump

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas meraih kemenangan diplomatik besar atas Israel dan Amerika Serikat dengan menanggapi rencana 20 poin Presiden Donald Trump untuk Gaza secara tenang namun sangat cerdas secara politik, menurut para netizen.

Pengguna media sosial ramai di platform X (Twitter) pada Sabtu (4/10/2025) untuk memuji kecerdikan taktis dari respons kelompok perlawanan Palestina tersebut, menyoroti bagaimana langkah Hamas berhasil mengubah arah perdebatan gencatan senjata dan membuka kedok penolakan Israel terhadap tuntutan kemanusiaan.

Alih-alih menolak mentah-mentah rencana Trump, Hamas menerima poin-poin kemanusiaan utama — penyaluran bantuan, pertukaran tahanan, dan penghentian permusuhan — namun menambahkan syarat-syarat yang menyoroti penolakan Israel untuk membalas secara setara, sehingga membuat Benjamin Netanyahu terpojok secara politik dan melemahkan narasi AS.

Komentator Palestina-Kanada Afif Aqrabawi memuji langkah tersebut sebagai manuver yang cerdas dan berprinsip, dengan mengatakan: “Hamas membongkar ‘rencana damai’ Trump dengan menerima poin-poin kemanusiaannya, tetapi dengan syarat mereka sendiri.”

“Sandera tidak lagi bisa dijadikan alasan untuk pembantaian dan perampasan tanah. Israel kini terbuka kedoknya. Mereka bisa menerima dan mengakhiri perang, atau menolak dan memperlihatkan diri sebagai penghalang sejati. Diplomasi yang brilian,” tambahnya.

Pengguna media sosial bernama Hadi mengatakan bahwa pimpinan Israel terkejut oleh tekanan diplomatik yang ditimbulkan oleh respons Hamas. “Hamas telah memojokkan Israel secara diplomatik setelah mempermalukannya secara militer. Genosida mungkin belum berhenti, dan kalaupun berhenti, Israel kemungkinan akan melanggar gencatan senjata. Apa pun hasilnya, Israel mengalami pukulan memalukan,” ujarnya.

Pengguna X lainnya, Hala Jaber, memuji kejelasan taktis dalam tanggapan tertulis Hamas, menyebutnya sebagai langkah yang “cerdas secara politik.”

Ia menulis:“Hamas secara resmi mengeluarkan tanggapan tertulis terhadap ‘usulan’ gencatan senjata Trump. Ternyata... cukup diplomatis, dan berani saya katakan, sangat cerdas secara politik.” 

“Karena alih-alih menolaknya secara langsung, Hamas membalik keadaan: mereka menerima poin-poin kemanusiaan utama... Sekarang Trump tidak bisa mengklaim bahwa mereka menolak perdamaian, dan Netanyahu tampak seperti penghalang.”

Pengguna media sosial Thomas Keith menggambarkan pendekatan Hamas sebagai disengaja dan terukur, dengan fokus pada hak-hak fundamental dan solusi jangka panjang alih-alih isyarat sementara. “Respons Hamas bersifat pragmatis, terukur, tidak emosional,” katanya, menambahkan bahwa kelompok Palestina itu tidak sedang “mengejar isyarat kosong atau terjebak dalam tipu daya.”

“Setiap pernyataan mereka menekankan kejelasan tujuan: hak dan batas merah tidak bisa dinegosiasikan, dan setiap penyelesaian harus menangani akar masalah — blokade, pendudukan, pengusiran paksa — bukan sekadar menawarkan keringanan sementara atau penutup PR bagi musuh,” ujar analis tersebut.

Pengguna X lainnya, Yemen Researcher, menyebut respons Hamas sebagai manuver politik yang sangat cerdik, yang berhasil membalik opini internasional melawan tindakan Israel. “Siapa pun yang berpikir jernih akan mengakui bahwa respons Hamas sangat pintar, licik, dan luar biasa cerdas — baik dalam kata-kata maupun isinya. Kini kita hanya bisa berharap semuanya berjalan baik dalam negosiasi selanjutnya.”

Pada Jum'at malam, Hamas menanggapi usulan Trump untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza, dengan menyatakan siap membebaskan semua tawanan yang tersisa dan mentransfer kekuasaan kepada pihak Palestina lain. Hamas tidak menyebutkan soal pelucutan senjata — sebuah tuntutan utama dari Israel yang termasuk dalam rencana Trump.

Trump menyambut baik pernyataan Hamas dan menyerukan agar Israel menghentikan pengeboman Gaza.

Media Israel melaporkan pada Sabtu bahwa tuntutan Trump agar Israel “segera menghentikan pengeboman Gaza” dan penegasannya bahwa Hamas siap untuk “perdamaian yang langgeng” telah diterima dengan “kejutan besar” oleh Netanyahu. (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version