View Full Version
Senin, 06 Jul 2009

Akibat Penyiksaan, Empat Mahasiswa Indonesia di Mesir Trauma

Salah seorang keluarga empat mahasiswa Indonesia yang disiksa di Mesir, Sainul Mutaqien, mengatakan empat mahasiswa tersebut mengalami trauma. Pasalnya, mereka disiksa dengan disetrum kemaluannya layaknya seorang teroris.

“Selama tiga hari, mereka terus menerus diinterogasi, termasuk ditelanjangi dan disetrum kemaluannya. Ini benar benar penyiksaan berat,“ ujar Sainul, kakak Fathurrachman, Sabtu (4/7). “Hingga kini, adik saya mengalami trauma dan ketakutan yang sangat.“

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, empat mahasiswa Indonesia di Mesir asal Riau mengalami penganiayaan di Mesir. Mereka adalah Fathurrachman, Ahmad Yunus, Azril, dan Tasri Sugandi. Fathurrachman dan Ahmad merupakan mahasiswa semester akhir. Sedangkan, Azril dan Tasri Sugandi mahasiswa semester I di Al-Azhar.

Keempatnya ditangkap 28 juni dengan tuduhan terlibat jaringan teroris di Mesir. Setelah diinterograsi dan tidak terbukti, mereka dilepas pada 30 Juni.

Menurut Sainul, keluarga di desa Pematangan Berangan, Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mengetahui penyiksaan itu setelah adiknya, Fathurrachman, dilepas dan menceritakan nasib dan penyiksaan yang mereka alami selama masa interograsi.

Dari cerita keempat mahasiswa itu, kata Sainul, penangkapan dilakukan Polisi Mesir menggunakan standar teroris. Mereka digerebek lantas digiring dari tempat kos ke kantor Polisi setempat dengan mata tertutup kain dan dikawal dengan polisi bersenjata laras panjang.

“Mereka dalam perjalanan juga mengalami pemukulan dan penyiksaan. Termasuk di kantor Polisi, “ kata Sainul di rumahnya kawasan Jalan Gunung Kelut- Pasar Sail Pekanbaru, kepada TEMPO.


latestnews

View Full Version