PERTH (voa-islam.com) Sebuah Pusat Muslim di Australia tidak bisa lagi meneruskan ibadah sholat Jumat di Cannington, Perth, perintah sebuah pengadilan pada hari Selasa, mengutip keluhan bahwa para jamaah memadati lingkungan setiap minggu dan melampaui batas yang dapat ditampung oleh pusat.
Pengadilan mengeluhkan Muslim yang menghadiri sholat berjamaah yang diadakan setiap minggu tersebut mulai meningkat dan melebihi kapasitas ruangan Pusat Islam sehingga mengambil alih semua tempat parkir di lingkungan industri di Perth,
Penyelidikan oleh pejabat kota Cannignton mengikuti beberapa keluhan bahwa masyarakat Muslim memenuhi kota pada hari Jumat, mengetahui bahwa Pusat Da'wah nya telah melebihi batas sebanyak 20 persen dari kapasitasnya karena banyaknya orang yang datang setiap minggunya untuk memenuhi kewajiban mereka.
Mengikuti keluhan bahwa bangunan Da'wah telah berubah menjadi masjid, Pengadilan Administrasi Negara memutuskan bahwa sholat Jumat menyalahi pengaturan wilayah yang telah ditetapkan oleh pihak kota sebagai kawasan zona 'Industri ringan', berubah menjadi "Tempat Ibadah Publik."
Pusat Da'wah melawan pengadilan dengan memberi alasan mengenai kebijakan tata ruang kota dan berargumentasi bahwa bangunan itu bukan masjid, tetapi tempat di mana umat Islam berkumpul untuk berdoa.
Seorang saksi wanita, nona Rahman menjelaskan bahwa sementara banyak area umum seperti pusat perbelanjaan dan bandara menawarkan ruang doa, tempat ini tidak hanya menjadi masjid karena orang berdoa di dalam mereka.
"Kenyataan bahwa Sholat Jumat dilaksanakan di sebuah lokasi, tidak membuat tempat tersebut menjadi sebuah masjid," Rahman menjelaskan.
Pusat tersebut menambahkan bahwa kebijakan perencanaan kota tidak peka terhadap kebutuhan ruang doa dari umat Islam di daerah tersebut.
Tetapi pejabat kota berpendapat bahwa Pusat Da’wah telah merencanakan untuk membangun sebuah masjid, dengan mengutip sebuah dokumen yang berjudul 'Proyek Banding untuk Bantuan Masjid ' yang merincikan rencana yang akan datang untuk membangun' Masjid As-Sunnah'.
Namun Ms. Rahman mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk membangun sebuah masjid karena mengalami kesulitan dalam mengakomodasi jumlah umat yang berkembang.
Pusat Daawah yang diizinkan untuk menggunakan gedung di Kent Street Cannington, telah memasukkan sebuah aplikasi untuk menampung 100 orang pada suatu waktu, tetapi permintaan itu ditolak.
Ruang ibadah telah menjadi masalah bagi kaum Muslim di Australia, terutama untuk untuk para mahasiswa yang pada bulan Maret melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes kurangnya ruang sholat di kampus yang menyebabkan mereka harus ke luar area untuk melakukan Sholat Jumat.(iw/aby) sumber: www.suaramedia.com