(voa-islam.com)-Pembantaian Kaum Muslim Uighur dari Xinjiang, China, pada 5 Juli lalu di Urumqi mendapatkan reaksi dari penganut agama Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Forum Umat Islam (FUI) mengutuk pemerintahan China atas pembantaian tersebut.
Pada hari ini, Senin, 13 Juli 2009, FUI menggelar aksi demo di depan Kedubes Republik Rakyat China (RRC), Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
FUI memprotes tindakan represif tersebut, dan menuntut agar tindakan tersebut dihentikan.
Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath mendesak pemerintah Indonesia dan dunia Islam agar menekan pemerintah China untuk memberikan hak-hak hidup serta kemerdekaan bangsa Uighur.
"Menyerukan kepada umat Islam agar memberikan solidaritas kepada Kaum Muslim Uighur dan membacakan qunut nazilah untuk keselamatan mereka," seru Al Khaththath.
Pada 5 Juli lalu, pemerintah China telah menculik lebih dari 1.434 Muslim Uighur. Dalam peristiwa penculikan tersebut jumlah korban tewas mencapai 184 jiwa. Sementara ribuan lainnnya luka-luka.
Pemerintah China juga menutup masjid-masjid yang ada di Kota Urumqi, sehingga umat Islam di Urumqi tidak bisa menjalankan ibadah, termasuk salat Jumat.
Ini merupakan bentuk diskriminatif pemerintah Cina terhadap umat Islam Uighur.
Sebenarnya Pemerintah Komunis China memberikan kontrol yang ketat kepada semua agama di China, tetapi terhadap muslim Uighur jauh lebih kasar. Pemerintah Komunis China menyuruh pemuda-pemuda Uighur mencari kerja di wilayah lain, meninggalkan tanah mereka.Mendesark wanita-wanita Uighur bekerja di Klub malam dan tempat-tempat prostitusi di bagian China lain. Orang tua dan kerabat pemuda dan para wanita itu tak mendapat kesempatan mengawasi anak-anak mereka.
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." (QS. al-Maidah: 82) >>>
dari berbagai sumber