(voa-islam.com) - Tak banyak warga Swedia yang mengenal sosok Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam. Untuk mengenalkan keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam, umat Islam di Uppsala, sebuah kota di Swedia bagian tengah, terletak 70 KM dari utara Stockholm, ibu kota Swedia, menggelar hari Rasulullah.
Uppsala merupakan kota terbesar keempat di Swedia dengan jumlah penduduk 130 ribu jiwa. Di kota ini, umat muslim menggelar sebuah acara yang mengusung tema "Muhammad, Utusan Allah".
Hari Rasulullah itu digelar untuk menepis dan meluruskan kesalahpahaman publik Swedia tentang sosok manusia agung pembawa ajaran Islam.
"Kami mempersembahkan salah seorang manusia yang paling terkemuka di dunia." Ungkap Ibrahim Blicksjo, seorang juru bicara panitia Hari Raasulullah, seperti dikutip IslamOnline.net. "mengapa? Karena kami ingin menyebarkan ajaran yang dibawa Rasulullah kepada semua orang di sini, dan memberi mereka kesempatan untuk mengenal beliau."
Acara Hari Rasulullah itu diprakarsai oleh International Association of Science and Culture dan digelar di Stora Torget, salah satu kawasan penting di pusat kota Uppsala. Muslim di kota itu mencoba mengenalkan sosok junjungan umat Islam itu melalui kisah hidupnya, ajarannya, serta tauladan dan kasih sayangnya.
"Kami akan menampilkan sejumlah pembicara yang akan menjelaskan sosok Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam, serta ajran yang dibawanya bagi umat manusia," tutur Blicksjo. Menurut dia, umat muslim di kota Uppsala ingin menunjukkan kepada public betapa mulia dan sempurnanya akhlak Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam.
Menurut dia yang paling penting dari acara tersebut adalah menjelakan kepada publik ajaran yang dibawa Nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam. "kami ingin menunjukkan kepada mereka, mengapa kami sangat mencintai Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam, betapa beliau adalah sosok manusia yang sangat luar biasa."
Setiap tamu, pengunjung, dan media akan disediakan literature gratis tentang kehidupan Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam, yang penuh inspirasi dan bagaimana beliau dapat mengubah sejarah kehidupan manusia di muka bumi. " Kami memiliki 10 ribu brosur dan kami juga memiliki buku tentang Nabi Muhammad dengan lebih dari 20 bahasa," tutur Blicksjo.
Tak Cuma itu para pengunjung juga memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada tokoh-tokoh muslim tentang sosok manusia agung yang menyampaikan ajaran Islam. Menurutnya acara semacam ini baru pertama kali digelar di Swedia.
Blicksjo menambahkan, acara seperti sangat diperlukan untuk mematahkan pandangan buruk yang disebarkan media-media barat tentang sosok nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam. "Kebanyakan orang di sini tak memiliki pengetahuan dasar yang benar tentang sosok Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam dan ajarannya." Imbuhnya.
"Mereka benar-benar tak mengenal nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam," tutur Blicksjo. Umunya, kata dia, masyarakat di Swedia hanya mengenal Islam dari apa yang mereka baca, lihat, dengar dari media.
"Mereka benar-benar tak mengenal nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam," tutur Blicksjo.
"Kami ingin menyampaikan citra Rasulullah secara benar kepada mereka."
Pada 2007, surat kabar Nerikes Allehanda mempublikasikan sebuah kartun karya kartunis Swedia, yang menggambarkan Nabi Muhammad sholallahu’alayhi wa sallam sebagi seekor anjing. Media-media di negara itu dengan bebas menghina dan menistakan Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam dan Islam atas nama kebebasan berekspresi.
Menteri kehakiman Swedia. Goeran Lambertz, menilai kartun anti-Nabi itu bukan merupakan hasutan dan kebencian rasial. Fakta inilah yang mendorong umat muslim di negar itu untuk memperkenalkan sosok Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam yang sebenarnya.
Saat ini, jumlah umat muslim di Swedia mencapai 400 ribu orang. Blickjo berharap, acara Hari Rasulullah dapat meningkatkan pemahaman non-muslim tentang sosok Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam, yang kerap diserang dan dinistakan media-media di Negara itu.
"Kami ingin menyampaikan citra Rasulullah secara benar kepada mereka."
Meski terus diserang dan dihujat, agama Islam terus dilirik masyarakat Swedia. Tak kurang dari 15 ribu penduduk asli swedia telah masuk Islam, dan umur mereka antara 20 sampai 40 tahun. Mereka berlomba masuk Islam, setelah surat kabar negara itu melecehkan Rasulullah sholallahu’alayhi wa sallam lewat kartun. (PurWD/voa-islam)