Banyak pihak menaruh harapan tinggi kepada Presiden AS Barack Obama terkait berbagai kasus terorisme.
Tidak hanya para penjaga saja, petugas medis yang semestinya memberikan bantuan kesehatan malah turut serta menyiksanya.
Bahkan Obama sendiri berjanji segera menutup penjara Guantanamo. Namun ditengah janji yang digembar-gemborkan tersebut, Lakhdar Boumediene sudah terlanjur menderita karena penyiksaan di penjara Teluk Guantanamo.
"Dia makan dengan jalan kekerasan yang ditujukan untuk dan telah mencederainya, dan tidak ada perawatan medis," ujar Robert Kirsch, pengacara Boumediene yang telah dibebaskan bulan lalu kepada surat kabar San Francisco Sentinel, Rabu 22 Juli.
Pria Aljazair berusia 43 tahun tersebut ditangkap sesaat setelah serangan 11 Sepetember dan telah menghabiskan 8 tahun di penjara 'angker' tersebut tanpa pengadilan seperti tahanan yang lain.
Berbagai macam penyiksaan pernah ia rasakan. Bahkan pernah dimaksukkan ke dalam sebuah ruangan bersuhu 50 derajat Fahrenheit. Saat ia bertemu pengacaranya, sejumlah memar bekas sisa pemukulan masih nampak terlihat.
Tidak hanya para penjaga saja, petugas medis yang semestinya memberikan bantuan kesehatan malah turut serta menyiksanya.
Hingga kini baru satu orang saja yang dapat ke luar Guantanamo dengan bantuan pengacara, karena masih banyak lagi tahanan Guantanamo yang masih dipenjara dengan penyiksaan sebagai makanan sehari-hari mereka.
[zq/voa-islam/iol]