28 July 2009 - Sekjen OIC (Organisasi Konferensi Islam) Profesor Ikmaludin Ihsanoglu, mengeluarkan sebuah pernyataan resmi mendukung pembicaraan damai antara Moro Islamic Libertion Front (MILF) dengan Pemerintah Republik Philipina (GRP).
Sejauh ini, ini pernyataan dukungan paling jelas dari pejabat tertinggi OIC untuk 12 tahun pembicaraan damai antara MILF dengan GRP, yang biasanya dirusak oleh perang hebat antara dua kelompok sejak di bukanya pembicaraan antara mereka pada 7 Januari 1997.
Seorang analis yang tidak ingin di sebutkan namanya di Kota Cotabato mengatakan kepada luwaran.com, bahwa pernyataan menunjukkan relevansi yang berkembang terhadap pembicaraan damai MILF - GRP ke 57- Persatuan Badan Islam, yang secara tradisional mendukung proses perdamaian GRP-MILF sejak 1976 ketika perjanjian di tanda tangani di Tripoli, Libya pada 23 Desember 1976.
Dukungan itu dimuat dalam sebuah pernyataan resmi yang di keluarkan oleh Kantor Sekjen OIC di Jeddah Arab Saudi 26 July 2009.
Pernyataan juga menyambut baik keputusan GRP mengumumkan Penghentian Semua serangan Militer (SOMO) terhadap MILF dan respon positive selanjutnya juga terhadap pernyataan Penghentian Aksi Militer(SOMA) MILF terhadap pemerintah Philipine.
penghentian Semua Serangan Militer (SOMO) oleh Pemerintah Philipine di deklarasikan pada 23 July 2009 sedangkan Penghentian Aksi Militer (SOMA) di umumkan oleh MILF dan berlaku efektif 25 July 2009.
Berikut ini adalah pernyataan resmi Sekjen OIC:
"Sekjen Organisasi Konferensi Islam OIC, Profesor Iklamuddin Ihsanoglu telah menyambut baik keputusan yang di ambil oleh Pemerintah Philipina untuk menghentikan operasi militer di philipina Selatan sebagai sebuah cara untuk membuka lagi pembicaraan damai dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang telah menaggapi secara positif dengan keputusan menghentikan operasi militer masing-masing."
Ikhsanoglu menyatakan harapannya bahwa negosiasi antara dua kelompok akan di lanjutkan dari titik sebelumnya dimana upaya damai mencapai puncaknya dalam sebuah upaya untuk mempertahankan dan melindungi atas apa yang telah di capai dalam hal ini. Dia menyerukan kedua belah pihak untuk menyebarkan semua upaya yang di perlukan untuk mewujudkan keamanan, kedamaian, dan pembangunan di Philipina Selatan. Dia juga menegaskan kesediaan dan keinginan OIC untuk menempuh semua upaya membantu kedua kelompok bergerak maju menuju kearah keberhasilan perdamaian.
Ini seruan kembali yang berharga bahwa Menteri - Menteri Luar Negeri dari Negara - Negara anggota OIC pada waktu mereka mengadakan rapat pada bulan Mei di Damaskus, Syiria, menyatakan keprihatinannya atas situasi yang memburuk di Philipina Selatan karena operasi militer dan menyeru kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi dan membawa hasil.(luwaran.com)