Sydney (voa-islam.com) – Australia secara tegas menyatakan pemimpin muslim Uighur, Rebiya Kadeer, bukanlah teroris. Pemerintah negeri kanguru itu menilai tak ada alasan menolak kehadiran Rebiya ke Australia. Australia menolak secara tegas keberatan-keberatan pemerintah Cina terkait rencana kunjungan tokoh Muslim Uighur itu.
Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith, mengatakan, Rebiya telah dibarikan visa untuk berkunjung ke negari itu, pekan depan. Rencananya, Rebiya akan meluncurkan satu dokumentasi tentang kehidupannya dan bertemu dengan para anggota masyarakat Uighur Australia.
"Ini, saya kira akan menjadi kunjungan pribadinya yang ketiga." Ujar Smith kepada stasiun televise Sky News, kamis (30/7). "kami tidak memiliki bukti atau informasi bahwa dia adalah teroris. Jadi, dia diberikan satu visa sesuai dengan prosedur imigrasi normal."
Cina menuding Kongres Uighur Dunia yang dipimpin Rebiya sebagai gerakan teroris sparatis. Pemerintah Cina juga menuduh kelompok pimpinan Rebiya mengatur aksi kekerasan di ibu kota Prorinsi Xinjiang, Urumqi, yang menewaskan sekitar 197 orang.
Pemerintah Cina sudah mengeluarkan protes kepada Australia menyangkut kunjungan itu. "Rebiya Kadeer adalah seorang penjahat," kata Kedutaan Cina di Canberra, yang dikutip surat kabar The Australian. "Fakta-fakta menunjukkan kekerasan 5 Juli di Urumqi dihasut, didalangi, dan diarahkan oleh kongres Uighur Dunia yang dipimpin Rebiya."
Rebiya yang kini berusia 62 tahun, dalam kunjungannya ke Jepang, mengatakan, hampir 10 ribu orang hilang selama aksi kekerasan di Xinjiang, tewas atau ditahan. Pernyataan Rebiya di negeri Sakura itu memicu kemarahan Beijing dan memanggil Duta Besar Jepang untuk menyampaikan protes.
Smith mengatakan, pihaknya tidak punya rencana untuk bertemu dengan Rebiya dan menolak ikut serta bersama Rebiya yang menyerukan PBB mengusut bentrokan antaretnik di Urumqi itu.
"Kami memiliki hubungan yang sangat penting dan baik dengam Cina, tetapi dari waktu ke waktu mengenai berbagai masalah kami berbeda pendapat dan Rebiya Kadeer datang ke Australia adalah salah satu dari masalah itu," papar Smith. Meski begitu, kata dia, hubungan perdagangan kedua Negara tetap akan berlangsung.
Rencananya, Rebiya akan berpidato di Klub Pers Nasional di Canberra melalui jaringan video menjelang tiba di Australia pada hari berikutnya. Ia akan menghadiri peluncuran Festifal Film 10 Conditions of Love. Cina berencana mundur dari festifal film di kota itu. Dua director Cina menarik film-film mereka sebagai protes. (PurWD/v-i/rpb)