View Full Version
Senin, 03 Aug 2009

Voice of Al Islam di Malaysia (5-habis): Reportase hari terakhir di Malaysia

Kuala Lumpur (voa-islam.com) Pejabat Presiden PAS, Datuk Mahfuz Omar, mengatakan "Petunjuk Indeks Prestasi (KPI) kerajaan Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak porak poranda akibat tindakan represif polisi terhadap perhimpunan anti-ISA (internal Security Act)."

"Tidak habis-habis berdalih sesuai Prosedur Operasi Standard (SOP) untuk memberi justifikasi kepada tindakan represif terhadap aksi Gerakan Mansuh ISA Sabtu (1/8) yang lalu.

"Demonstrasi yang diprakarsai oleh Partai PAS (Parti Islam Se-Malaysia) dan PKR (Parti Keadilan Rakyat) awalnya berlangsung dengan aman dan akhirnya timbul kekacauan pada aksi massa yang terjadi karena tindakan Kepolisan Diraja Malaysia yang cukup represif dan arogan" kata beliau.

timbul kekacauan pada aksi massa yang terjadi karena tindakan Kepolisan Diraja Malaysia yang cukup represif dan arogan

Sebagai contoh, katanya, pada 28 Juli 2006, arak-arakan aksi massa yang lebih 50 ribu manusia, dan Presiden PAS memimpin demonstrasi dengan rute dari Masjid Kampung Baru ke Pusat Konvensi KLCC dan akhirnya ke Kedutaan Amerika Serikat berlangsung dengan penuh aman karena pihak polis tidak bertindak ganas.

"Dalam aksi massa tersebut, restoran-restoran tidak ditutup, tidak ada orang awam yang panik lari tunggang langgang akibat kerusuhan tersebut" kata Ahli Parlimen Pokok Sena itu.

Menurut beliau, apa yang terjadi dalam demonstrasi anti-ISA tersebut menunjukkan kegagalan polisi untuk meyakinkan masyarakat Malaysia bahwa Polisi telah bertindak mengikuti SOP dan 

"Rakyat dapat melihat dengan jelas bahwa aksi massa 28 Juli 2006 itu tidak ditekan dan tidak terjadi kekacauan karena hal tersebut tidak mengancam kepentingan Barisan Nasional (BN) dan Umno.

"Adakah tidak bertindak ganas terhadap perarakan tersebut tidak selaras dengan SOP yang didakwa itu?

"Tetapi perhimpunan anti-ISA semalam terpaksa berhadapan dengan tindakan ganas pihak polisi karena akan mengoyak Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) yang senantiasa menjadi kepentingan Umno," kata Mahfuz.

Amat jelas, katanya lagi, tindakan ganas polis semalam dibuat semata-mata untuk menjaga kepentingan Umno dan BN dan bukan untuk keamanan negara.

Beliau juga menuntut Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak dan Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein untuk meminta maaf kepada rakyat kerana menyalahgunakan polisi demi menjaga kepentingan kuasa mereka dan partai mereka. 

Sumber : Harakah Daily


latestnews

View Full Version