Dua orang mantan anggota kontraktor keamanan Black Water menuduh Firma keamanan terkenal tersebut menyusun Perang Salib untuk membunuh orang Islam dan menghancurkan agama mereka. The Times melaporkan pada Selasa, 6 Agustus lalu, (Erik Prince) memandang dirinya sebagai Ksatria Perang Salib dengan menyingkirkan orang Islam dan agamanya dari dunia. Seorang kontraktor yang tidak mau di sebutkan namanya aslinya atau Jhon Doe 2, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang di sumpah pada pengadilan Virginia, menunjuk kepada pendiri Black Water tersebut.
Seorang mantan marinir yang bekerja untuk Black Water selama 4 tahun, menyebutkan perilaku anggota Black Water di Irak sebagai contoh. Untuk itu, Eric Prince dengan sengaja menyebarkan visinya kepada beberapa lelaki Irak yakni Supremasi Kristen, mengetahui laki-laki ini menggunakan dan mengambil setiap kesempatan yang di dapat untuk membunuh orang Irak, dia menekankan.
Seorang mantan marinir yang bekerja untuk Black Water selama 4 tahun, menyebutkan perilaku anggota Black Water di Irak sebagai contoh. Untuk itu, Eric Prince dengan sengaja menyebarkan visinya kepada beberapa lelaki Irak yakni Supremasi Kristen, mengetahui laki-laki ini menggunakan dan mengambil setiap kesempatan yang di dapat untuk membunuh orang Irak, dia menekankan.
Banyak dari laki-laki ini menggunakan tanda panggilan berdasarkan Ksatria Templar, pejuang yang berperang pada perang Salib.
Didirikan 10 tahun lalu oleh Prince, seorang mantan Navy SEAL, di Carolina Utara perusahaan berbasis keamanan itu telah berkembang ke dalam apa yang di sebut wartawan invetigasi Amerika Serikat Jeremy Scahill sebagai pasukan tentara bayaran terkuat di dunia.
Perusahaan itu telah sangat terkenal sebagai perusahaan keamanan khusus yang di pekerjakan oleh Pentagom dan Departemen Dalam Negeri untuk melindungi konvoy militer dan menjaga Diplomat Amerika Serikat di Irak.
Perusahaan tersebut di laporkan keberadaannya di Pakistan untuk membantu menjatuhkan milisi Al Qaeda dan Taliban dan menjaga proyek-proyek USAID.
Di dukung oleh perlengkapan hitam-hitam dan membawa senjata laras panjang canggih, para penjaga itu bergerak dengan bebas di Peshawar ibukota Provinsi Perbatasan Barat Laut dan itu merupakan distrik tambahan.
Mereka sering terlihat dalam kendaraan lapis baja berwara hitam membawa para anggota diplomatik.
Membunuh Orang Irak
Jhon Doe 2 mengatakan Eric Prince dan para eksekutif-eksekutif lainnya mendorong dan menghadiahkan kehancuran kehidupan Irak.
Pergi ke Irak untuk menembak dan membunuh orang Irak di pandang sebagai olah raga atau permainan, tambah mantan marinir tersebut.
Ia menuduh Prince menyeludupkan senjata ilegal ke Irak dengan pesawat pribadinya dan mengijinkan pegawainya untuk menggunakan peluru peledak ilegal agar dampak kerusakannya maximum bagi orang Irak.
Kontraktor keamanan lainnya, yang di identifikasi sebagai Jhon Doe 1 menceritakan di mana petugas Black Water membunuh penduduk Irak untuk menghilangkan kebosanan.
Dalam sebuah insiden, konvoy mereka di hentikan untuk memperbaiki sebuah ban kempes, sebuah kendaraan sipil yang sedang melintas kemudian mulai di tembaki dengan ugal-ugalan oleh kontraktor Black Water.
Dari tempat yang strategis saya melihat, itu dengan sangat jelas melukai dan sepertinya membunuh penumpang dan sepertinya melukai pengemudi.
Surat pernyataan tersebut merupakan sebuah bagian dari mosi yang di ajukan oleh pengacara yang mewakili 60 orang sipil Irak yang menggugat Black Water untuk kejahatan yang di lakukan terhadap mereka.
Kebanyakan anggota Black Water merasa gembira telah terlibat dalam pembunuhan penduduk sipil tidak berdosa.
Perusahaan tersebut kehilangan berjuta-juta dolar kontrak Departemen Dalam Negeri pada bulan May setelah Bagdad menarik kembali surat ijinnnya.
Sebuah laporan kongres Amerika Serikat telah menyalahkan Black Water atas keterlibatan mereka dalam 195 insiden penembakan sejak 2005, yang kebanyakan tanpa di provokasi terlebih dahulu.
Pada beberapa kesempatan setelah keluar dari pekerjaan sebagai pegawai Eric Prince, manajemen Eric Prince secara personal telah mengancam saya dengan kematian atau luka, kata Jhon Doe 2.
Surat pernyataan tersebut menuduh pimpinan Black Water membunuh siapa yang berani membuka informasi tentang kelakuan para pegawainya.
Itu menunjukkan bahwa Eric prince dan pegawainya membunuh atau telah membunuh seseorang atau lebih, orang-orang yang telah memerikan informasi, atau mereka merencanakan untuk memberikan informasi, kepada penyelidik federal tentang tingkah laku kejahatan mereka yang terus-menerus terjadi.