Mayoritas warga AS mengatakan, perang di Afghanistan merupakan perang yang tidak bermanfaat. Bahkan sebagian besar mereka justru menentang rencana pengiriman pasukan AS lebih banyak ke Afghanistan untuk melawan mujahidin yang semakin berkembang, demikian dikatakan dalam sebuah polling.
54 persen responden menolak pengiriman pasukan ke medan perang. Hanya 41 persen saja yang mendukung.
Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa dukungan masyarakat AS terhadap penambahan militernya di Afghanistan menurun. Pengiriman pasukan dimaksudkan untuk mengawal jalannya pemerintahan hasil pemilu. Saat ini, Afghanistan tengah mempersiapkan pemilu nasional yang cukup penting namun penuh dengan spekulasi hari Kamis (20/08/09). Oleh karenanya, Komandan tertinggi militer AS di Afghanistan Jenderal Stanley McChrystal, akan mengajukan permintaan penambahan pasukan di negeri Mujahidin ini.
Dalam jajak pendapat, ketika diajukan pertanyaan apakah perang di Afghanistan merupakan perang yang bermanfaat, terdapat sekitar 51 persen responden yang menjawab tidak, sementara 47 persen lainnya masih menyatakan perang ini tepat dan bermanfaat, demikian ungkap jajak pendapat yang diadakan Washington Post dan ABC News.
Sebelumnya, pada Juli, ketika diadakan jajak pendapat serupa, hanya sedikit yang menilai perang ini bermanfaat. Sebanyak 24 persen responden mengatakan kekuatan bersenjata AS akan lebih baik untuk ditambahkan dikirim ke Afghanistan, 27 persen mendukung agar kuota saat ini saja yang ditugaskan di negeri Syuhada, sedangkan 45 persen responden menyatakan penempatan pasukan AS di negeri syuhada ini harus dikurangi dan ditarik. Padahal, pada Januari, hanya 29 persen responden yang meminta jumlah pasukan harus ditarik.
Sementara, dalam Survey yang diadakan CNN-Opinion Research Corporation, yang dirilis awal bulan ini, dinyatakan sekitar 54 persen responden menolak pengiriman pasukan ke medan perang. Hanya 41 persen saja yang mendukung.
Selebihnya, ketika ditanya dengan pertanyaan apakah AS menang perang, oleh 42 persen responden dinyatakan bahwa AS menang. Namun 36 persen responden menyebut bahwa AS telah kalah perang. Selisihnya sangat tipis.
[zq/voa-islam/afp]