Alexandria, Mesir (voa-islam) - Pemerintah kota Alexandria Mesir berencana menjadikan nama Marwa Sherbini, muslimah yang di bunuh di pengadilan Dresden Jerman, sebagai nama salah satu jalan di kota tersebut. Hal tersebut juga sudah di setujui oleh Gubernur Alexandria Adel Labib
Marwa, 31, adalah korban kekerasan akibat Islamofobia. Ia dibunuh oleh seorang Jerman keturunan Rusia dengan 18 tusukan pisau di depan suami dan anaknya yang masih balita. Saat itu ia bersaksi di pengadilan Dresden, Jerman untuk tindakan pelecehan dan penghinaan yang dilakukan pemuda tersebut kepadanya.
Meski pada awalnya pemerintah Jerman bungkam dan media massa mereka juga tidak banyak menceritakan kasus ini, namun kabar kematian Marwa dengan cepat menyebar keseluruh dunia, menyebakan Jerman dikecam keras oleh dunia Islam disebabkan kelambatan mereka menangani kasus ini.
Sentimen anti-Jerman terjadi di sejumlah negara Muslim, utamanya di Mesir-negara asal Marwa- dan Iran. Marwa dijuluki sebagai "syahidah jilbab" karena ia meninggal dunia demi mempertahankan kehormatannya sebagai muslimah berjilbab. Muslim di Kairo dan Teheran menggelar aksi unjuk rasa di kedubes Jerman. Komunitas Muslim di Jerman juga menggelar hari berkabung untuk mengenang Marwa.
Di samping kota Alexandria, kota tempat kelahiran Marwa Sherbini, kota Dresden, tempat dimana insiden terhadap Marwa terjadi, dikabarkan juga sedang mempertimbangkan untuk menggunakan nama Marwa Al-Sherbini sebagai nama jalan di kota itu, sebagai penghormatan terhadap dirinya. (aa/dbs)