YALA (VOA-ISLAM) - Seorang petugas polisi perbatasan tewas dan 12 orang lainnya terluka dalam sebuah serangan bom mobil di pusat bisnis distrik Muang Jum'at (4/9)kemarin.
Bom di tempatkan di sebuah persimpangan Jalan Na Nakorn sekitar pukul 9.40 pagi.
Petugas yang tewas di identifikasi sebagai Letnan Polisi Jatupong Luamjantuek. Bom tersebut juga melukai 2 orang rekannya dan 10 orang lain yang berada dekat lokasi kejadian.
Polisi mengatakan bahwa bom dimuat pada sebuah truck pick-up yang diparkir di jalan yang dilalui oleh unit patroli polisi distrik Bannang Sata ketika membeli kebutuhan makan pagi hari di distrik Muang.
Bom rakitan seberat 20 kg di kemas dalam sebuah tabung gas dan di ledakkan ketika unit patroli polisi tersebut melintasi persimpangan jalan.
Bom rakitan seberat 20 kg di kemas dalam sebuah tabung gas dan di ledakkan ketika unit patroli polisi tersebut melintasi persimpangan jalan.
Kendaraan tersebut meledak dan terbakar, menewaskan Jatupong dan 2 rekannya terluka serius.
Bom juga merusak bangunan dan kendaraan yang ada di dekatnya.
Setelah ledakan, Wakil Gubernur Yala, Krisda Boonrat memerintahkan polisi untuk mengecek daerah dekat lokasi kejadian dari kamera cctv, namun tidak di temukan bom lain sekitar situ.
Polisi telah meminta keterangan kepada saksi mata untuk membantu mengidentifikasi tersangka.
Beberapa saksi mengatakan bahwa mereka melihat truk pick-up yang sama beberapa hari yang lalu.
Para pebisnis lokal mengatakan ledakan bom terakhir merupakan sebuah kemunduran besar bagi ekonomi provinsi yang sudah sangat menderita karena kekerasan yang terus berlanjut.
Polisi telah meminta lebih dari 6000 orang yang tinggal di dekat lokasi ledakkan untuk membantu memburu tersangka.
Kekerasan Lain
Masih di Yala, 2 orang remaja terluka akibat serangan bersenjata di distrik Yaha kemarin.
Sehari sebelumnya, dua buah bom juga meledak di distrik Muang Patani, menewaskan 1 orang dan Melukai 31 orang lainnya
Masih di Patani, seorang penduduk desa dan anaknya tewas dalam sebuah serangan di distrik Panare, kemarin siang
Sementara itu seorang pejuang Patani bernama Ardunan Yusoh tewas di Provinsi Perbatasan Selatan Rabu kemarin dalam sebuah bentrokan bersenjata dengan 13 orang tentara Thailand.
Bentrokan terjadi di distrik Bannang Sata pada pukul 8:45 pagi. (aa/BP/TN)