Otoritas Israel mengirim pesan ke sinagog-sinagog dalam usahanya mencegah penyebaran flu babi.
Tel Aviv - Jangan mencium tangan rabbi atau gulungan Torah : itu adalah pesan dari otoritas Israel yang harus dipercayai dalam usaha mencegah penyebaran flu babi di negara Yahudi tersebut, lapor sebuah media.
Pesan tersebut dikirim ke berbagai sinagog menjelang festival tahun baru Yahudi, menteri kesehatan Israel mengatakan berjabat tangan tidak apa-apa namun setelah itu langsung cuci tangan.
Sudah menjadi kebiasaan umum diantara kaum Yahudi laki-laki untuk mencium tangan rabbi yang mereka hormati.
Pada Jum'at, Israel melaporkan bahwa sudah 22 orang mati yang terkait dengan flu A(H1N1) dan menyatakan lebih dari 3000 orang telah terinfeksi flu babi di Israel.
Pada bulan Agustus, sekelompok rabi berjumlah 50 orang dan para penganut ilmu kebatinan Yahudi terbang dengan pesawat berkeliling Israel, sambil berdoa dan meniup terompet di dalam pesawat dengan harapan dapat menghilangkan virus flu babi yang sedang menyerang Israel.
"Kami ucapkan terima kasih kepada para pendoa, bahaya sekarang sedang berada dibelakang kita", kata Rabbi Yitzhak Batzri.
Flu babi belum melewati Israel. Wakil menteri kesehatan Yakov Litzman, anggota partai ultra-relijius menyatakan pada awal April bahwa nama "flu babi" harusnya tidak digunakan karena mengandung nama hewan yang dilarang dalam Yahudi.
Namun ia mengatakan seharusnya pihak berwenang menyebut virus yang menyebar secara global ini sebagai "flu Mexico".
Israel saat ini benar-benar diguncang dengan azab flu babi. Dan kekhawatiran akan terus menyebarnya virus ini sangat ditakuti publik disana.
[voa-islam/meo]